Penulis: Muhammad Riduan
Samarinda, Presisi.co – Kejuaraan olahraga bertajuk KONI Bayan Championship 2025 resmi dibuka di Gelanggang Olahraga (GOR) Segiri Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), pada Senin 30 Juni 2025 kemarin.
Ajang bergengsi berskala nasional ini mempertandingkan empat cabang olahraga (Cabor), yakni Pencak Silat, Taekwondo, Karate, dan Sepak Bola usia dini, dan akan berlangsung selama 12 hari ke depan.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Samarinda, Muslimin, menyebut kejuaraan ini memberikan multi efek yang besar bagi Kota Samarinda, baik dari sisi pembinaan olahraga maupun geliat ekonomi daerah.
"Melihat bagaimana antusias masyarakat untuk menonton, peserta yang begitu banyak tentu banyak multi efek yang bakal terjadi," ujarnya saat diwawancarai usai pembukaan.
Penyelenggaraan event selama hampir dua minggu ini telah menciptakan dampak positif bagi perekonomian lokal. Hotel-hotel penuh, sektor kuliner ramai, serta UMKM lokal mendapatkan panggung dalam pameran yang digelar bersamaan dengan kejuaraan.
“Dengan ada kegiatan seperti ini, perekonomian Kota Samarinda akan tumbuh meningkat. Hotel-hotel akan penuh, kuliner ramai, dan memberikan dampak positif. Ditambah kita juga bikin pameran festival, dari pagi sampai malam hari di halaman GOR Segiri,” katanya.
Sebagai tuan rumah, kontingen Samarinda menyumbang sekitar 30–40 persen dari total 6.515 peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Ajang ini juga dimanfaatkan sebagai sarana pembinaan dan uji kemampuan bagi para atlet pelajar dan muda.
Muslimin menegaskan bahwa Samarinda merupakan lumbung atlet Kalimantan Timur dan berkontribusi besar terhadap keberhasilan provinsi dalam ajang nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Samarinda itu gudang atlet. Kalau bicara dari Kalimantan Timur, Samarinda itu gudang atlet. Itu terbukti, 50 persen kontribusi Kota Samarinda menyumbang atlet untuk PON,” tambahnya.
Ia pun megutarakan ucapan terikasih PT Bayan Resources Tbk atas gelaran ini. Dan berharap ke depan cabor yang dipertandingkan bisa ditambah hingga lima bahkan sepuluh, seperti judo dan tinju, mengingat banyak cabang olahraga di Kaltim yang masih jarang memiliki event besar.
“Kita harapkan ke depan, bukan saja empat cabang olahraga ini, tapi bisa bertambah sampai lima sampai sepuluh. Karena masih banyak cabor kita yang kurang mengadakan event-event sebesar ini,” pungkasnya. (*)
Editor: Redaksi
