Penulis: Akmal Fadhil
Samarinda, Presisi.co - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur menghadirkan tantangan besar dalam hal kesiapan sumber daya manusia (SDM).
Menyikapi hal ini, Anggota DPRD Kalimantan Timur, Sigit Wibowo, mendorong perguruan tinggi di Kaltim untuk mengambil peran strategis dalam menyiapkan lulusan yang kompeten dan sesuai kebutuhan pembangunan nasional.
“Perguruan tinggi harus menjadi garda terdepan dalam mencetak SDM berkualitas. Tidak hanya memiliki gelar, tapi juga siap pakai di lapangan,” tegas Sigit, Jumat 16 Mei 2025.
Ia menilai bahwa kehadiran IKN akan memicu lonjakan kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor, termasuk teknik, lingkungan, perencanaan wilayah, serta teknologi dan informasi.
Karena itu, menurutnya, pendidikan tinggi lokal harus lebih adaptif, terutama dalam menyusun kurikulum yang relevan dan memperkuat kerja sama dengan dunia usaha.
“Tanpa kolaborasi antara kampus, pemerintah, dan sektor industri, lulusan kita hanya akan menjadi penonton di daerahnya sendiri. Padahal Kaltim punya potensi besar,” jelas politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
Sigit menekankan pentingnya pendekatan link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Ia mendorong agar mahasiswa mendapatkan pengalaman praktis melalui program magang, penelitian terapan, hingga pengembangan inovasi berbasis kebutuhan industri yang berkembang di kawasan IKN.
Lebih lanjut, Sigit meminta Pemerintah Provinsi Kaltim untuk lebih aktif mendukung penguatan kapasitas perguruan tinggi melalui alokasi anggaran pendidikan, termasuk hibah riset dan pelatihan bagi dosen serta mahasiswa.
“Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Kalau SDM lokal tidak disiapkan sejak sekarang, kita akan kehilangan momentum besar dari kehadiran IKN,” ujarnya.
Ia juga menyarankan agar perguruan tinggi di Kaltim fokus pada program studi strategis seperti teknik sipil, transportasi, energi terbarukan, dan perencanaan kota—yang diyakini akan menjadi tulang punggung pembangunan IKN ke depan.
“Ini waktunya semua pihak duduk bersama, menyusun peta jalan yang jelas untuk pendidikan tinggi di Kaltim. SDM lokal harus jadi pelaku utama pembangunan, bukan sekadar penonton,” pungkas Sigit. (*)
