Hadapi Pemangkasan Anggaran, Kecamatan Tenggarong Seberang Fokus pada Layanan Esensial
Penulis: M Yahya
Sabtu, 17 Mei 2025 | 14 views
Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono. (Ist)
Tenggarong, Presisi.co - Menghadapi tantangan pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat, Kecamatan Tenggarong Seberang menerapkan strategi efisiensi dengan tetap memprioritaskan pelayanan publik. Langkah ini diambil sebagai bentuk adaptasi atas keterbatasan dana yang mencapai pemotongan hingga 15 persen.
Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono, menegaskan bahwa penyesuaian ini memengaruhi berbagai aspek, mulai dari infrastruktur hingga layanan administrasi masyarakat. Meskipun demikian, pihaknya berkomitmen agar pelayanan tidak terganggu.
“Kami harus menyusun ulang program kerja dan menetapkan skala prioritas agar pelayanan tetap berjalan,” kata Tego.
Penghematan dilakukan dengan mengurangi biaya operasional seperti perjalanan dinas, kebutuhan alat tulis kantor, dan kegiatan koordinasi.
Namun, Tego menekankan bahwa program-program penting akan tetap berjalan sesuai rencana.
“Kami berusaha agar layanan administrasi dan pembangunan yang bersifat mendesak tetap berjalan sesuai rencana,” jelasnya.
Ia mengakui bahwa fenomena pemangkasan anggaran bukan hanya terjadi di daerahnya, melainkan juga di banyak wilayah lain.
Untuk itu, pihak kecamatan aktif menjalin koordinasi dengan pemerintah kabupaten maupun provinsi dalam rangka mengoptimalkan dana yang tersedia.
“Kami berharap ada kebijakan tambahan dari pemerintah daerah yang bisa membantu kami dalam menghadapi keterbatasan anggaran ini,” tuturnya.
Tego juga mengajak seluruh perangkat desa dan masyarakat untuk turut serta menyukseskan program-program prioritas.
“Dalam kondisi seperti ini, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat penting. Kami harap semua pihak dapat memahami situasi yang ada,” tambahnya.
Ia menegaskan komitmennya dalam mencari solusi inovatif untuk menjaga keberlangsungan pelayanan dan pembangunan.
“Kami tidak ingin keterbatasan dana menghambat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, kami terus mencari inovasi dan alternatif pembiayaan agar program-program tetap bisa direalisasikan,” pungkasnya. (*)