Dukung Peran Sosial dan Pendidikan, Pemprov Kaltim Naikkan Insentif Guru dan Penjaga Rumah Ibadah
Penulis: Akmal Fadhil
2 jam yang lalu | 20 views
Gubernur Kaltim saat memberikan insentif kepada penerima Jospol. (Adpim Pemprov Kaltim)
Samarinda, Presisi.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat sektor pendidikan dan kehidupan beragama melalui peningkatan insentif bagi para guru dan penjaga rumah ibadah lintas agama.
Kebijakan ini menjadi bagian dari program prioritas Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, yang menilai bahwa mereka adalah pilar penting pembangunan karakter masyarakat.
Program tersebut diumumkan langsung oleh Gubernur Harum dalam agenda penyerahan insentif bertajuk Jospol (Joki Sosial Politik) di Dome Balikpapan, Rabu 17 September 2025, yang menyasar ribuan guru dan penjaga rumah ibadah dari berbagai latar belakang agama.
“Sudah sepantasnya mereka mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Ini bentuk penghargaan atas pengabdian mereka yang tidak kenal lelah dalam membangun generasi dan menjaga harmoni sosial,” ujar Gubernur di hadapan ribuan penerima insentif.
Insentif diberikan tidak hanya untuk guru sekolah umum dan pesantren, tetapi juga penjaga masjid, gereja, vihara, dan pura. Program ini dirancang agar inklusif dan mencakup seluruh elemen masyarakat Kaltim, tanpa membedakan latar belakang keagamaan.
Gubernur menyebut program ini sebagai realisasi janji politiknya melalui program JosPol dan GratisPol, yang diarahkan untuk memberikan dampak langsung ke masyarakat bawah, terutama mereka yang berkontribusi dalam membina spiritual dan intelektual warga.
“Hari ini, kami dedikasikan sebagian insentif kepada para tenaga pendidik dan penjaga rumah ibadah yang telah mengabdi dengan penuh ketulusan, khususnya di Kota Balikpapan,” tegasnya.
Data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim mencatat sebanyak 2.388 guru menerima insentif tahap pertama, dengan nominal Rp 1,5 juta per orang. Dana tersebut disalurkan secara bertahap melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim.
“Insentif ini memang tidak sebanding dengan jasa mereka, tapi ini adalah bentuk penghargaan nyata dari pemerintah,” tambahnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Armin, mengatakan peningkatan insentif ini tidak sekadar kebijakan administratif, tetapi merupakan bagian dari investasi peradaban yang menempatkan pendidikan dan keberagaman sebagai fondasi pembangunan.
“Program ini langsung menyentuh masyarakat, manfaatnya nyata, dan tentu luar biasa. Kami harap ini bisa menambah semangat guru untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan,” ujar Armin.
Gubernur Harum juga menegaskan bahwa pendidikan akan tetap menjadi prioritas utama pembangunan Kaltim ke depan, termasuk pemberian beasiswa gratis hingga jenjang S3 dan peningkatan fasilitas sekolah.
“Yang mampu memutus rantai kemiskinan hanyalah pendidikan. Karena itu, bagi kami pendidikan tetap nomor satu,” pungkasnya.