search

Daerah

Salat Idul AdhaIdul Adha 2025Lebaran HajiMasjid Baiturrahman

Salat Idul Adha 1446 H di Masjid Baiturrahman Samarinda Berlangsung Khidmat dan Penuh Makna

Penulis: Muhammad Riduan
Jumat, 06 Juni 2025 | 174 views
Salat Idul Adha 1446 H di Masjid Baiturrahman Samarinda Berlangsung Khidmat dan Penuh Makna
Salat Idul Adha 1446 Hijriah pada Jumat pagi, 6 Juni 2025 di Masjid Baiturrahman, kawasan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang.(Presisi.co/Muhammad Riduan)

Samarinda, Presisi.co – Umat Muslim di Kota Samarinda melaksanakan Salat Idul Adha 1446 Hijriah pada Jumat pagi, 6 Juni 2025. Salah satunya berlangsung di Masjid Baiturrahman, kawasan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, yang dipadati jamaah sejak pagi.

Salat Idul Adha berlangsung tertib, lancar, dan khidmat. Bertindak sebagai imam pelaksanaan salat H. Trikora Irianto, sementara Riduan sebagai bilal. Bertindak sebagai khatib adalah Ustadz Wahab Latief, yang menyampaikan khutbah bertema keimanan, ketakwaan, dan pentingnya semangat berkurban.

Dalam khutbahnya, Ustadz Wahab Latief membuka dengan pesan mendalam kepada seluruh jamaah. Ia mengingatkan bahwa Idul Adha adalah momentum untuk merefleksikan nilai ketundukan kepada Allah SWT, sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS.

“Kapan pun dan di mana pun kita berada, dalam keadaan sesulit atau semudah apa pun, kita wajib menjaga keimanan dengan menjalankan semua kewajiban, memenuhi perintah Allah, dan menjauhi segala yang diharamkan,” ucapnya.

Ustadz Wahab juga menyoroti pentingnya berbagi kebahagiaan di hari raya, terutama kepada mereka yang tertimpa musibah atau hidup dalam kekurangan. Ia mengingatkan bahwa hari raya bukan hanya momen sukacita bagi yang mampu, melainkan saat untuk memperkuat solidaritas sosial dalam bentuk berbagi, salah satunya melalui ibadah kurban.

“Sebagaimana ada syariat zakat fitrah pada Idul Fitri, maka pada Idul Adha ada syariat berkurban. Dengan syarat ini diharapkan mereka yang hidup dalam musibah dan kekurangan ekonomi dapat merasakan kebahagiaan bersama umat Islam yang lain,” tuturnya.

Dalam penjelasan lanjut, Ustadz menegaskan bahwa berkurban adalah sunah muakkad, yaitu anjuran yang sangat ditekankan. Hukum ini berlaku bagi setiap keluarga Muslim yang mampu secara ekonomi untuk menyembelih minimal satu ekor hewan kurban setiap tahunnya.

“Artinya pada setiap tahun disunahkan bagi setiap keluarga yang memiliki kemampuan minimal menyembelih satu ekor binatang kurban. Menyembelih binatang kurban sunah dilakukan setiap tahun bukan sekali seumur hidup sebagaimana pemahaman sebagian orang," ujarnya.

Usai salat dan khutbah, panitia masjid mulai mempersiapkan penyembelihan hewan kurban. Hewan-hewan kurban tersebut akan didistribusikan kepada warga sekitar, terutama mereka yang membutuhkan. (*)

Editor: Redaksi