Respon DPRD Samarinda soal Tugu Pesut yang Dibandingkan dengan Tugu Biawak Wonosobo
Penulis: Muhammad Riduan
7 jam yang lalu | 0 views
Warganet di media sosial saat membandingkan Tugu Pesut dengan Tugu Biawak Wonosobo. (IST)
Samarinda, Presisi.co – Tugu ikonik baru di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, sempat menyita perhatian masyarakat lantaran bentuknya yang unik serta biaya pembangunannya yang fantastis, mencapai sekitar Rp1,1 miliar.
Kini, tugu berbentuk Pesut yang terletak di bundaran Lembuswana kembali ramai diperbincangkan warganet. Pasalnya, tugu ini dibandingkan dengan Tugu Biawak di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, yang baru-baru ini viral karena bentuknya dianggap sangat menyerupai biawak asli dan hanya menelan biaya sekitar Rp50 juta.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyatakan bahwa membandingkan dua tugu dari daerah berbeda tidak bisa dilakukan secara langsung.
"Berbicara soal tugu di dua tempat yang berbeda tidak bisa dijadikan perbandingan, apalagi dari segi bentuk,” ujarnya saat ditemui di Gedung DPRD Samarinda, Selasa (22/4/2025).
Menurut Deni, Tugu Biawak di Wonosobo memang menyerupai bentuk aslinya, sementara Tugu Pesut Samarinda mengusung konsep siluet, yakni hanya menampilkan garis luar tanpa menyerupai bentuk asli, tetapi menonjolkan nilai seni modern.
“Bentuk siluet ini menunjukkan kemajuan seni kontemporer yang juga banyak diterapkan di kota-kota besar, bahkan di luar negeri seperti Singapura. Nilai artistik tidak bisa diukur hanya dari bentuk atau biaya,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa membandingkan tugu seharga Rp50 juta dengan Rp1,1 miliar tidak apple to apple, sebab bahan baku, konsep seni, hingga pesan yang ingin disampaikan jelas berbeda.
“Nilai seni itu tidak ada batasan, dan justru itu yang menjadi poin penting,” tambahnya.
Pria yang akrab disapa Deni ini juga menyebut, Tugu Pesut menjadi simbol kemajuan kota dan representasi gaya seni modern yang berbeda dari patung Pesut sebelumnya yang berada di Tepian Mahakam.
“Jadi kembali lagi, segala sesuatu yang dilakukan pemerintah kota pastinya sesuai dengan perencanaan dan tanggung jawabnya,” pungkasnya. (*)