search

Daerah

Pilkada Samarinda 2024Pilkada 2024evaluasi PilkadaKPU SamarindaFirman Hidayat

Evaluasi Pilkada Samarinda: Partisipasi Rendah dan Tantangan Kolom Kosong

Penulis: Giovanni Gilbert Anras
16 jam yang lalu | 75 views
Evaluasi Pilkada Samarinda: Partisipasi Rendah dan Tantangan Kolom Kosong
Ketua KPU Samarinda, Firman Hidayat. (Presisi.co/Gio)

Samarinda, Presisi.co - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Samarinda 2024 menjadi bahan evaluasi penting bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda.

Ketua KPU Samarinda, Firman Hidayat mengungkapkan beberapa poin evaluasi yang menjadi sorotan, termasuk capaian partisipasi masyarakat, teknis pelaksanaan, hingga fenomena kolom kosong yang pertama kali diterapkan di kota ini.

Firman menjelaskan, meskipun Pilkada berlangsung lancar tanpa gugatan hukum, tingkat partisipasi masyarakat masih menjadi tantangan utama.

Dalam Pilkada 2024, tingkat partisipasi pemilih tercatat hanya 69 persen, angka yang dianggap rendah dibandingkan wilayah lain di Kalimantan Timur.

"Samarinda memiliki jumlah pemilih yang besar, tetapi banyak yang ber-KTP Samarinda tidak tinggal di sini," ujar Firman.

Ia menambahkan, pola migrasi penduduk di Kota Samarinda, menjadi salah satu penyebab tingkat partisipasi yang rendah. Selain itu, pendekatan terhadap pemilih di perkotaan memerlukan strategi yang lebih inovatif dan terukur.

Pilkada 2024 juga menjadi sejarah baru bagi Samarinda karena untuk pertama kalinya kolom kosong muncul sebagai salah satu opsi dalam pemungutan suara.

Firman menjelaskan, sistem kolom kosong ini diatur oleh Peraturan KPU (PKPU), yang memungkinkan masyarakat memilih opsi tersebut jika tidak setuju dengan pasangan calon tunggal.

"Kami membuka ruang yang luas untuk sosialisasi terkait kolom kosong, tetapi perlakuan terhadap kolom kosong berbeda dengan calon. Hal ini sudah sesuai dengan regulasi yang ada," jelasnya.

Ia menilai penerapan kolom kosong berjalan baik, meskipun masih membutuhkan sosialisasi lebih intensif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat.

Di sisi lain, KPU Samarinda mencatat keberhasilan dari aspek teknis pelaksanaan. Firman menyebutkan semua tahapan Pilkada berjalan sesuai aturan, termasuk distribusi logistik, pengelolaan anggaran, dan pelaksanaan debat kandidat sebanyak tiga kali.

"Kami bersyukur, Pilkada tahun ini berjalan lancar tanpa kendala besar. Ini membuktikan bahwa sistem yang diterapkan telah berjalan maksimal," kata Firman.

Sebagai evaluasi, Firman menekankan perlunya peningkatan partisipasi pemilih dengan pendekatan yang lebih efektif, terutama di kawasan perkotaan.

Ia juga menyarankan adanya penyempurnaan data pemilih untuk meminimalisir kesalahan pendataan akibat migrasi penduduk.

"Kami berharap, dengan kolaborasi semua pihak, ke depan Pilkada di Samarinda dapat lebih baik lagi, baik dari segi partisipasi maupun teknis pelaksanaan," pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi