search

Berita

Denny Landzaatasisten pelatih Timnas IndonesiaPatrick KluivertTimnas IndonesiaRMSRepublik Maluku Selatan

Resmi Jadi Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat Blak-blakkan Kritik Pemerintah RI: Orang-orang Itu ...

Penulis: Rafika
1 hari yang lalu | 289 views
Resmi Jadi Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat Blak-blakkan Kritik Pemerintah RI: Orang-orang Itu ...
Potret Denny Landzaat. (net)

Presisi.co - Eks pemain Timnas Belanda, Denny Landzaat, resmi menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia. Pesepak bola berdarah Maluku itu akan membantu juru taktik asal Belanda, Patrick Kluivert, yang ditunjuk menjadi pelatih anyar Skuad Garuda menggantikan Shin Tae-yong.

“Saat melatih skuad Garuda, Kluivert akan dibantu oleh sejumlah asisten pelatih dari Belanda seperti Alex Pastoor dan Denny Landzaat,” tulis PSSI dilansir dari laman resminya.

Denny Landzaat mengawali karier profesionalnya bersama Ajax, Ia kemudian memperkuat MVV Maastricht, Willem II, AZ Alkmaar, Wigan Athletic Feyenoord, dan Twente.

Pemain kelahiran Amsterdam, 6 Mei 1976 itu mencatatkan 38 penampilan dengan satu gol selama membela Timnas Belanda pada periode 2001-2008.

Setelah gantung sepatu, Landzaat langsung terjun ke dunia kepelatihan. Ia memulai sebagai asisten pelatih di Jong AZ, dan terus mengasah kemampuan bersama klub-klub besar seperti Feyenoord, Al-Ittihad, hingga Lech Poznan dan Ferencvaros.

Namun, fakta menarik mengenai Denny Landzaat adalah sikap politiknya terhadap pemerintah Indonesia terkait Republik Maluku Selatan atau RMS.

Denny Landzaat pernah menolak undangan dari Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, demi menunjukkan dukungannya kepada RMS. 

Kala itu, sejumlah pemain keturunan Indonesia yang berdarah Maluku mendapatkan undangan dari Presiden SBY. Selain Landzaat, Giovanni van Bronckhors juga menerima undangan tersebut.

"Saya menerima undengan melalui kedutaan untuk bertemu Yudhoyono sama seperti Giovanni van Bronckhorst," kata Denny pada November 2010, seperti dilansir dari Voetbal International.

Namun, Denny Landzaat menolak tegas undangan yang diberikan pemerintah Indonesia itu. Ia juga melontarkan kritik tajam terhadap pemerintah Indonesia yang ditudingnya melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) kepada orang-orang Maluku.

"Tetapi orang-orang itu menindas bangsaku. Jika Anda secara terbuka mendukung perjuangan Maluku, Anda berada dalam bahaya. Tidak ada kebebasan berpendapat (di Indonesia), orang-orang dipenjara dan disiksa," tudingnya.

"Kalau begitu saya tidak bisa minum teh bersama dengan orang-orang yang bertanggung jawab atas hal itu. Presiden itu mungkin hanya ingin mendapat kesan yang baik kepada kami pemain Belanda. Saya tidak akan membiarkan diri saya disalahgunakan untuk hal semacam itu," papar Landzaat.

"Bagaimana saya bisa duduk semeja dengan seseorang yang bertanggung jawab atas penyiksaan dan hukuman penjara orang-orang?" tambahnya lagi. (*)

Editor: Redaksi