Heboh Gelar PhD Miliknya Dikabarkan dari Kampus Abal-abal, Dokter Richard Lee Klarifikasi Begini
Penulis: Rafika
Sabtu, 14 Desember 2024 | 233 views
Presisi.co - Gelar Ph.D dokter kecantikan kulit ternama, Richard Lee, belum lama ini menjadi sorotan. Publik ramai menduga bahwa kampus tempatnya menerima gelar itu ilegal, sehingga ijazah hingga gelar lulusan kampus itu diduga abal-abal.
Diketahui, Richard Lee baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia telah meraih gelar PhD dari Atlantic International University (AIU). Namun, kampus tersebut diketahui memiliki sejumlah kontroversi. Salah satunya, kampus tersebut pernah dituntut oleh State of Hawaii dengan dugaan praktik penipuan.
Richard Lee sendiri mengakui dirinya memang benar-benar berkuliah di AIU. Hanya saja, ia tak mengetahui rekam jejak kampus yang disebut kontroversial itu.
"Waktu itu Covid-19, jadi penginnya online. Ada kesempatan untuk kuliah di Atlantic International University," kata dr Richard Lee, dalam podcast Denny Sumargo, dikutip Sabtu (14/12/2024).
Ketika melanjutkan pendidikan jenjang doktornya secara online di AIU, ia hanya mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik tanpa tahu menahu latar belakang kampus tersebut.
"Aku ikut enggak kuliahnya? Ikut. Jujur, sampai detik aku mau tamat, aku enggak tahu track record sekolah itu," ujanya menjelaskan.
"Aku dikasih kesempatan untuk kuliah, ada kesempatan bayar kuliah dengan baik. Sekolah jarak jauh, dikasih tugas gue kerjain. Disertasinya gue kerjain," katanya menyambung.
Lebih lanjut, Richard Lee berpendapat, pelanggan klinik kecantikan dan produk skincare-nya tidak memandangnya dari gelar tersebut.
"Gue ngobatin pasien karena, orang pilih skincare gue, karena gue PhD, atau karena edukasi gue?" tanya dr Richard Lee.
Ucapan pria alumni Kedokteran Universitas Sriwijaya itu disela oleh Denny Sumargo. "Iya tapi ada konsep dimana PhD ini lu gunakan sebagai alat branding lu untuk menjual si produk," kata Denny Sumargo menimpali.
Richard Lee lantas membantah hal itu. Sebab, niatnya bersekolah di tempat yang memberinya gelar PhD itu semata-mata untuk menambah ilmu pengetahuan bisnisnya.
"Bisa, tapi tidak pernah kugunakan (untuk menjual produk)," imbuh dr Richard Lee.
"Yang jelas murni dari niat hatiku pengin belajar dan itu bukan kedokteran, yang aku pelajari bisnis," ucapnya menambahkan.
Oleh karena itu, ia minta maaf jika tempatnya mengenyam pendidikan tak sesuai dengan selera masyarakat.
"Aku minta maaf pada masyarakat kalau misalnya sekolahku kurang bagus, aku juga minta maaf dengan masyarakat, dengan doktif lah kalau sekolahku belum memuaskan orang," tuturnya. (*)