Sejalan dengan Program Gratispol Rudy Mas’ud, Andi Satya Adi Saputra Bakal Perjuangkan Pendidikan dan Kesehatan Gratis di Kaltim
Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Kamis, 17 Oktober 2024 | 434 views
Samarinda, Presisi.co - Andi Satya Adi Saputra, Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) mengungkapkan hal yang akan ia perjuangkan sebagai legislator termuda periode 2024-2029 yang berkantor di Karang Paci.
Adi sapaannya ingin memperjuangkan visi misi gratispol dari Rudy Mas’ud yang bermanfaat untuk masyarakat. Program yang ingin diperjuangkan yakni, pendidikan gratis dan kesehatan gratis.
“Karena saya dari latar belakang pendidikan dan medis, ini juga bukan semata-mata karena saya ada di Partai Golkar. Saya melihat, program tersebut memang pantas untuk diperjuangkan,” kata Adi pada Kamis, 17 Oktober 2024.
Menurutnya, program gratispol ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Kaltim. Namun, ia menilai beberapa masyarakat salah paham karena program tersebut belum dimulai.
“Kalau kalian bedah, pendidikan di Kaltim kan sudah gratis. Sekarang, pemerintah tinggal menggratiskan seragam, buku, dan sepatu untuk bersekolah,” katanya.
Ia memprediksi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim di 2025 mendatang bernilai Rp 21 triliun.
Sesuai undang-undang, ia yakin dapat memfasilitasi kaum pelajar Kaltim dari dua puluh persen atau senilai kurang lebih Rp 4 triliun.
“Cukup tidak? Ya sangat cukup dengan anggaran Rp 4 triliun kalau tidak bisa menggratiskan kan keterlaluan,” tegasnya.
Lanjut dicontohkannya, ada kurang lebih 170.000 siswa tingkat SMA/SMK di Kaltim, dan jika ditambah dengan mahasiswa level universitas, setelah dihitung akan mengahabiskan sebanyak Rp 1,8 triliun saja. Sisanya digunakan untuk revitalisasi infrastuktur sekolah dan tenaga kerja pendidikan.
“Dengan adanya gratispol ini, bukan berarti lulus sekolah harus masuk universitas. Mereka kan juga punya pikihannya masing-masing, pemerintah hanya menyediakan platformnya saja,” ujarnya.
Untuk kesehatan sendiri, ia katakan bahwa sebenaranya program-program seperti BPJS dan Jamsostek sudah ada dan perlu disempurnakan bahkan digratiskan.
“Kalau tidak bisa diperjuangkan di dewan, apalah gunanya kami dari kalangan pendidikan dan kesehatan. Makanya kita perjuangkan,” tambahnya.
Adi menegaskan, pendidikan dan kesehatan merupakan investasi jangka panjang. Walaupun, harus membayar harga yang cukup mahal untuk mencapai kesejahteraan masyarakat Kaltim.
Ia berpendapat, visi misi dari pasangan calon nomor urut dua ini sesuai dengan target menuju Indonesia Emas tahun 2045.
Maka dari itu, Kaltim harus mempersiapkan masyarakatnya karena nantinya akan menjadi etalase nasional. Hal tersebut berdampingan dengan Ibu Kota Negara (IKN).
“Sekarang kan tinggal dilaksanakan. Apalagi, pemerintah provinsi dapat bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota dan kita sebagai pengelola anggaran,” tutupnya. (*)