Sambut Pilkada, Kesbangpol Samarinda Ajak Pemilih Pemula Gunakan Hak Pilih
Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Jumat, 06 September 2024 | 390 views
Samarinda, Presisi.co – Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Samarinda, Miftahhurrizqa acap kali mengadakan sosialisasi untuk pemilih pemula yang bertujuan meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya peran dalam Pemilu dan Pilkada.
Menurutnya, langkah ini dilakukan setelah melihat rendahnya pemahaman di kalangan generasi muda terkait pentingnya Pemilu sebagai rangkaian pembangunan negara jangka panjang.
“Anak-anak muda kita masih menganggap bahwa Pemilu hanya sekadar pencoblosan yang setelah itu selesai tanpa ada manfaat jangka panjang. Padahal, dari pilihan mereka program-program pembangunan selama lima tahun ke depan akan terwujud,” jelas Miftahhurrizqa, Jumat, 6 September 2024.
Ia mencontohkan, beberapa hasil nyata dari pemilihan kepala daerah, seperti pembangunan terowongan untuk mengurangi kemacetan di Samarinda, serta revitalisasi kawasan Pasar Pagi yang menggabungkan tempat belanja, ibadah, dan ruang santai.
"Semua ini adalah hasil dari kebijakan yang lahir setelah proses Pemilu. Kita tidak boleh apatis dengan pemilihan, karena dampaknya itu akan terlihat 5 tahun 10 tahun kedepan," tambahnya.
Kesbangpol menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam menjaga keberlanjutan kebijakan pembangunan, seperti kebijakan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim).
Miftahhurrizqa menyebutkan bahwa kebijakan ini sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama mereka yang bergerak di bidang usaha transportasi, perhotelan, dan kuliner.
Selain sosialisasi, pihaknya juga terus menjalin koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan pihak keamanan seperti Polres dan Kodim.
“Kami selalu intensif mengadakan rapat koordinasi dengan pihak terkait untuk meminimalisasi hambatan dan kekurangan dalam pelaksanaan Pemilu dan Pilkada,” jelasnya.
Terkait potensi konflik dalam Pilkada, Miftahhurrizqa mengingatkan adanya potensi konflik pada tingkat provinsi, khususnya pertarungan dua pasangan calon.
"Kita harus waspada terhadap potensi isu etnis yang bisa saja dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Pilkada bukanlah perang antara etnis, tapi pertarungan gagasan," tegasnya.
Ia berharap agar masyarakat, terutama generasi muda, lebih aktif dalam partisipasi politik dan tidak apatis terhadap proses demokrasi.
Selain itu, ia mengingatkan pentingnya menjaga keamanan dan kerukunan, mengingat Kaltim Timur ini dikenal sebagai wilayah yang aman dari konflik etnis.
"Kami bangga Kalimantan Timur selalu menjadi daerah paling aman, itulah juga alasan pemerintah pusat memilih wilayah ini sebagai lokasi Ibu Kota Negara baru," tutupnya. (*)