Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Samarinda, Presisi.co - PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), menyesuaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi per 1 September 2024.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusadwicandra menyatakan harga BBM non-subsidi disesuaikan mengikuti tren harga minyak global. Seperti, Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus.
"Evaluasi dan penyesuaian harga BBM non-subsidi akan terus kami lakukan setiap bulan. Harganya bisa tetap, naik, atau turun, tergantung pada tren harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah. Pada September ini, semua harga BBM non-subsidi Pertamina mengalami penurunan," kata Arya via WhatsApp pada Senin, 2 September 2024.
Untuk Pertamax Turbo, mengalami penurunan harga dari Rp 15.800 menjadi Rp 14.800 per liter serta Pertamax dari harga Rp 14.000 menjadi Rp 13.250 per liter.
Lalu, Dexlite dari harga Rp 15.700 menjadi Rp 14.400, dan Pertamina Dex dari Rp 16.000menjadi Rp 14.900 per liter.
Harga tersebut berlaku di provinsi dengan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 7,5% seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Untuk provinsi dengan PBBKB sebesar 10%, seperti Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara.
Selain penurunan harga, Pertamina Patra Niaga juga menawarkan berbagai promo dan program loyalitas melalui aplikasi MyPertamina.
"Kami juga berkomitmen untuk terus menyediakan produk berkualitas dengan harga yang kompetitif di seluruh Indonesia," tambah Arya.
Sebagai sub holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga tetap berkomitmen menyalurkan energi kepada masyarakat.
"Untuk informasi lengkap mengenai harga terbaru produk Pertamina, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) di 135," tutup Arya. (*)
Editor: Redaksi
