search

Berita

Mabuk kecubung KalselMabung kecubungTanaman kecubungnarkotika

Bukan Karena Kecubung, Ternyata Ini Penyebab Puluhan Orang di Kalsel Mabuk Berjamaah

Penulis: Rafika
Jumat, 19 Juli 2024 | 560 views
Bukan Karena Kecubung, Ternyata Ini Penyebab Puluhan Orang di Kalsel Mabuk Berjamaah
Ilustrasi narkotika. (Ist)

Presisi.co - Sebanyak 49 orang di Kalimantan Selatan (Kalsel) dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, Banjarmasin, setelah mengalami mabuk dan halusinasi. 

Awalnya, mereka diduga mabuk akibat mengonsumsi kecubung. Namun setelah menjalani pemeriksaan, terungkap bahwa puluhan ornag tersebut mabuk akibat menelan pil tanpa merek.

Hal ini disampaikan oleh dr. Fidaus Yamani, psikiater konsultan adiksi RSJ Sambang Lihum. Menurutnya, efek samping dari pil tersebut memang mirip dengan efek jika mengonsumsi buah kecubung.

"Pada awalnya diduga kecubung karena efeknya mirip seperti mengonsumsi buah kecubung. Setelah wawancara, mereka mengaku minum pil putih tanpa merek," kata dokter Firdaus dalam konferensi pers virtual bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jumat (19/7/2024), dilansir dari Suara.com.

Saat ini, pil putih tersebut masih diteliti oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk diketahui kandungan dan asal-usulnya. Diduga, pil tersebut mengandung ekstrak kecubung atau zat lain yang menghasilkan efek serupa.

"Kalau efeknya mirip buah kecubung kemungkinan mengandung ekstrak kecubung, tapi masih diteliti BNN dan polisi," jelas dokter Firdaus.

Ia menambahkan, pil putih tanpa merek tersebut mengandung carisoprodol, zat yang dapat memberikan efek tenang hingga halusinasi, seperti efek kecubung. Carnophedol sendiri merupakan obat yang mengandung parasetamol, carisoprodol, dan kafein. 

Hingga saat ini, para pasien sudah dalam kondisi baik-baik saja. Hanya 2 orang pasien yang masih menjalani rawat inap di RSJ Sambang Lihum.

Mnegingat efek sampingnya yang sangat berbahaya, dokter Firdaus mengingatkan masyarakat agar tidak coba-coba mengonsumsi kecubung.

"Meskipun ini belum dimasukkan pemerintah sebagai narkotika, karena efeknya ini, apalagi bisa menyebabkan kematian, ini harus dijauhi," pesannya. (*)

Editor: Rafika

Baca Juga