Penulis: Rafika
Samarinda, Presisi.co - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menjadi salah satu pembicara dalam World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Bali, Rabu (22/5/2024). Forum sektor air skala internasional tersebut menghadirkan perwakilan dari ratusan negara dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Dalam kesempatan tersebut, Andi Harun menyampaikan mengatakan isu laut harus menjadi perhatian serius, khususnya sungai yang menjadi sumber utama untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
"Sebab itu, kami memiliki komitmen final, semua negara yang tergabung dalam organisasi global, bahwa kita akan terus bekerja dan memelihara komitmen, untuk memastikan akses terhadap air berkeadilan dan transparan. Juga terus berkomitmen bahwa akses terhadap air bagian dari pemenuhan hak asasi," papar Andi Harun yang duduk semeja dengan para pemimpin dunia.
"We will works together with you, to maintence our comitment to insurance guaranty access to climate water for the people. Access climate water is human right," tambahnya.
Di sisi lain, Andi Harun juga berbicara menganai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam forum yang dihadiri ratusan negara itu. Menurutnya, pembangunan IKN juga akan berfokus pada kota-kota yang ada di sekitarnya.
"Kami (Pemerintah Indonesia) ingin menciptakan '3 Cities Connected' yang terdiri dari IKN, Balikpapan, dan Samarinda, yang terintegrasi dengan baik dan saling mendukung,” ungkap Andi Harun.
Orang nomor satu di Kota Samarinda itu juga menanggapi ketertarikan Konya terhadap konsep pembangunan IKN yang ramah lingkungan. Menurut Andi Harun, ini sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk membangun IKN sebagai kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Untuk diketahui, forum pertemuan pemimpin dunia yang membahas isu air tersebut digelar setiap tiga tahun sekali dan telah berlangsung secara rutin sejak tahun 1997, adapun tema yang diusung dalam WWF Ke-10 Tahun 2024 yaitu "Water for Shared Prosperity".
Sebagai informasi, WWF Ke-10 di Nusa Dua, Bali, dihadiri oleh para pemimpin dari berbagai negara, organisasi internasional, dan sektor swasta, yang memberikan kesempatan untuk menjalin kerjasama dan mendapatkan dukungan untuk pembangunan IKN. (*)
Editor: Redaksi
