search

Advetorial

Pemkab KukarBupati KukarEdi DamansyahIKNKukar lumbung panganketahanan pangan

Pemkab Kukar Bakal Prioritaskan Sektor Ketahanan Pangan di APBD 2025

Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 26 April 2024 | 129 views
Pemkab Kukar Bakal Prioritaskan Sektor Ketahanan Pangan di APBD 2025
Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah. (Istimewa)

Tenggarong, Presisi.co - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) memprioritaskan sektor ketahanan pangan sebagai fokus Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025. Hal ini merupakan langkah strategis untuk mewujudkan visi Kukar sebagai lumbung pangan Kalimantan Timur (Kaltim) dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Bupati Kukar, Edi Damansyah, menegaskan komitmen kuat Pemkab Kukar untuk menjadikan ketahanan pangan sebagai prioritas utama.

“Kami bertekad kuat untuk mengutamakan pengembangan pangan sebagai langkah penting dalam mewujudkan Kukar sebagai pusat ketahanan pangan di wilayah ini,” ungkap Edi.

Langkah awal telah direalisasikan dengan pembangunan lima kawasan pertanian terintegrasi di Kecamatan Tenggarong Seberang, Muara Kaman, Loa Kulu, Sebulu, dan Marangkayu.

Upaya ini semakin diperkuat dengan peningkatan infrastruktur, termasuk pembangunan jalan usaha tani sepanjang 120 kilometer, embung, dan saluran irigasi.

“Sebelumnya kami fokus pada infrastruktur dasar, tetapi untuk tahun 2025, kami akan lebih memprioritaskan pengembangan pangan sebagai kebutuhan pokok,” jelasnya.

Menjelang tahun 2025, Edi meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memperhatikan dengan seksama rencana kerja

Lebih lanjut, Edi meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menyiapkan dengan matang dan mendetail terkai penyusunan rencana kerja 2025.

Orang nomor satu di Kukar itu menyebut Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025–2045 telah dibuat berdasarkan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).

Namun, ia menyoroti adanya gap antara usulan anggaran dari seluruh OPD yang mencapai sekitar Rp2 triliun dengan estimasi pendapatan sekitar Rp9 triliun.

"Oleh karena itu, saya menekankan pentingnya menentukan prioritas. Kami berusaha meningkatkan produktivitas pertanian," tandasnya. (Adv)

Editor: Rafika