Keluarga Wanita Tewas di Gudang Kimia Farma Samarinda Gelar Aksi Damai 1.000 Lilin
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 18 April 2024 | 1.693 views
Samarinda, Presisi.co - Ratusan keluarga Bertha Mimi Jama (56), wanita yang ditemukan tewas di gudang apotek Kimia Farma menggelar aksi damai 1.000 lilin keadilan. Aksi ini untuk mengenang dua bulan kepergian korban.
Aksi berlangsung di depan Apotek Kimia Farma, Jalan P Hidayatullah, Kecamatan Samarinda Kota pada, Kamis 18 April 2024. Sepupu korban, Alfirda berharap kasus misterius kematian korban bisa segera terungkap.
"Ini aksi damai dalam bentuk aksi seribu lilin. Sembari untuk mengenang 2 bulan kepergian kakak kami. Berharap dari aksi ini kiranya kasus ini dapat terang benderang seperti lilin ini," kata dia kepada awak media.
Sejauh ini pihak keluarga mengaku belum mendapatkan laporan dan kejelasan dari hasil perkembangan penyelidikan kepolisian. Termasuk soal gelar perkara yang dikatakan akan segera dilakukan setelah lebaran.
"Belum ada (perkembangan), terakhir waktu RDP itu disampaikan bahwa secepatnya mungkin akan gelar perkara itu saja info terakhir yang kami terima, kami disuruh menunggu," ungkapnya.
Sementara itu Kapolsek Samarinda, Kompol Tri Satria Firdaus mengatakan pihaknya turun melakukan pengamanan aksi damai tersebut. Sebanyak 70 personel gabungan Polresta dan Polsek disiagakan.
"Ada sekitar 70 sampai 80 personel gabungan Polsek dan Polresta. Kita mengamankan aksi mereka dalam rangka berdoa dan aksi 1000 lilin untuk memperingati 2 bulan," Kata Tri.
Saat ditanya terkait perkembangan kasus ini, Tri tidak banyak bicara. Ia hanya menegaskan jika kasus ini telah diambil alih Polda Kaltim.
"Iya penanganannya diambil Polresta dan masih menunggu hasil perkembangan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan massa aksi yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Toraja (IKAT) yang mengatasnamakan keluarga almarhumah Bertha Mimi Jama (56), wanita yang ditemukan tewas di gudang apotek Kimia Farma.
Unjuk rasa digelar di depan Mako Polresta Samarinda, dan menyampaikan agar kasus misteri kematian Bertha dapat diselesaikan oleh pihak kepolisian.
"Kami ingin kasus ini segera diselesaikan," tegas Kuasa Hukum keluarga Bertha, Yos Christian di tengah orasi, Senin 8 April 2024.
Aksi demo sempat diwarnai dengan dorong pagar sebagai bentuk kegelisahan keluarga, mengingat sudah 2 bulan kasus ini berjalan namun belum ada titik terang.
"Kami merasa banyak kejanggalan, sudah hampir 2 bulan sejak almarhum ditemukan, hasil autopsi dan cctv tidak diberikan kepada kami sepenuhnya," ungkapnya.