search

Advetorial

Pemkab KukarKutai KartanegaraDesa Loa Kulu KotaLoa KuluDusun LimaPamsimasKrisis air bersih

Warga Dusun Lima Krisis Air Bersih, Kades Loa Kulu Kota Desak Desak Pemerintah Beri Solusi

Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 22 Maret 2024 | 31 views
Warga Dusun Lima Krisis Air Bersih, Kades Loa Kulu Kota Desak Desak Pemerintah Beri Solusi
Kepala Desa Loa Kulu Kota, Muhammad Rizali. (Istimewa)

Tenggarong, Presisi.co - Krisis air bersih di RT 21, 22, dan 23 Dusun Lima, Desa Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), semakin memprihatinkan.

Warga di Dusun Lima, yang tinggal di Jalan Datar Awan, kini harus berjuang keras untuk mendapatkan air bersih. PDAM yang bertanggung jawab atas penyediaan air bersih di wilayah tersebut, saat ini hanya menyalurkan air ke Samarinda, sehingga warga Dusun Lima tertinggal tanpa akses air yang layak.

Sumur bor kecil yang selama ini menjadi tumpuan warga tak lagi mampu memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari. Sumur-sumur tersebut sering kering dalam beberapa minggu, memaksa pemerintah desa untuk mengirimkan air dengan Water Tank (WT) ke RT yang terdampak.

"Kami terpaksa mengirimkan air dengan WT ke RT 21, 22, dan 23 karena sumur bor tidak dapat diandalkan," ujar Muhamad Rizali, Kepala Desa Loa Kulu Kota.

Upaya untuk mengatasi krisis ini terus dilakukan. Pemerintah desa berencana membangun sumur bor baru yang lebih besar untuk mendukung irigasi sawah.

Namun, rencana ini terhambat oleh keterbatasan sumber air. Pasalnya, butuh tambahan infrastruktur yang belum tersedia jika ingin menjadikan Sungai Mahakam sebagai sumber air tambahan.

Di sisi lain, PT RRL, perusahaan yang bergerak di bidang plywood, menawarkan bantuan berupa mesin pompa air berkapasitas besar. Namun, kendala baru muncul yakni kebutuhan lahan yang luas untuk instalasi mesin pompa air.

“Untuk instalasi pompa air, kami sangat membutuhkan donasi tanah,” ujar Rizali.

Selain krisis air bersih, kondisi jalan di RT 22 yang masih menjadi hak milik PT RRL juga rusak parah. Warga harus membayar sewa tahunan untuk menggunakan jalan tersebut, menambah beban ekonomi mereka.

“Pembayaran sewa jalan ini sangat memberatkan kami,” ungkap Rizali.

Meskipun Pemerintah Kabupaten telah membangun jalan penghubung ke Desa Jongkang dan Kota Samarinda, masalah air bersih dan infrastruktur jalan tetap menjadi prioritas utama bagi warga Dusun Lima.

Masyarakat Dusun Lima mendesak pemerintah untuk meningkatkan dukungan melalui program PAMSIMAS dan perbaikan infrastruktur jalan.

“Kami butuh dukungan lebih, seperti yang diberikan ke RT 20 Jalan Loa Gagak, untuk pemasangan pipa air dan sambungan rumah di RT kami,” tutup Rizali. (Adv)

Editor: Rafika