Pengamat Sebut Gibran Berpeluang Besar Jadi Ketum Golkar, Ternyata Ini Alasannya
Penulis: Rafika
Minggu, 17 Maret 2024 | 521 views
Presisi.co - Belakangan ini, isu Ketua Umum (Ketum) Partai Golongan Karya (Golkar) selanjutnya tengah ramai diperbincangkan. Nama Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), disebut-sebut memiliki potensi besar menjadi Ketum Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming Raka, memang diisukan bergabung ke partai berlambang pohon beringin tersebut.
Alih-alih Jokowi, pengamat politik M. Qodari justru berpandangan kursi ketua umum Golkar selanjutnya akan jatuh ke tangan Gibran Rakabuming Raka.
"Mas Bamsoet (Bambang Soesatyo) kan sudah mengeluarkan wacana tuh 4 calon ketua umum, dia sendiri, Airlangga Hartato, AGK (Agus Gumiwang Kartasasmita), Bahlil. Menurut saya bisa disebut satu nama lagi yaitu Gibran Rakabuming Raka," katanya dalam kanal YouTube Total Politik, dikutip dari Suara.com, pada Minggu (17/3/2024).
Bukan tanpa alasan, Qodari menyebut konsep karya kekaryaan yang merupakan doktrin utama Golkar tercermin pada Wali Kota Surakarta tersebut. Pasalnya, Gibran berpeluang besar menjadi Wakil Presiden Indonesia sehingga akan menjadi bagian pemerintahan.
"Karya kekaryaan itu dimaknai sebagai perbuatan itu adalah eksekutif. Mereka pasti pengin punya akses kepada eksekutif sebanyak-banyaknya, menteri aja mau apalagi wakil presiden," katanya.
Alasan lainnya, sambung Qodari, yakni karena Gibran menjadi politikus yang cukup tenar di kalangan anak muda. Hal ini dibuktikan dengan pemilih Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 yang didominasi oleh anak muda.
"Kita sudah lihat kok di tahun 2024 bagaimana proporsi anak muda yang memilih Prabowo-Gibran menjadi sangat tebal karena kehadiran seorang Gibran. Jadi Gibran ini mampu menarik suara anak muda," kata Qodari.
Sebab, Qodari menilai Golkar dewasa ini akan dihadapkan pada tantangan zaman di tengah generasi yang sudah berubah. (*)