search

Daerah

Kasus Kekerasan di SekolahABKIN PC SamarindaTPPKS

Antisipasi Kasus Kekerasan Seksual dan Perundungan di Sekolah, Kemendikbudristek RI Ingin Kaltim Bentuk TPPKS

Penulis: Febri Ari Sandi
Selasa, 16 Januari 2024 | 655 views
Antisipasi Kasus Kekerasan Seksual dan Perundungan di Sekolah, Kemendikbudristek RI Ingin Kaltim Bentuk TPPKS
Seminar nasional dan pelantikan Pengurus ABKIN PC Kota Samarinda. (Istimewa)

Samarinda, Presisi.co - Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) PC Kota Samarinda, menggelar seminar nasional dan pelantikan di Ballroom Hotel Horison Samarinda pada Selasa, 16 Januari 2024.

Agenda yang mengusung tema "Peran Pendidikan Dalam Menghadapai Isu Tiga Dosa Besar di Pendidikan" itu dihadiri langsung oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Pendidik (GTK) Kemendikbudristek RI, Prof Nunuk Suryani.

Dalam kesempatan tersebut, Prof Nunuuk mendorong agar seluruh sekolah di Provinsi Kaltim membentuk Tim Pencegahan, Penanganan Kekerasan Seksual (TPPKS).

"Langkah ini diambil guna mencegah kasus bullying dan gangguan terhadap anak, yang dapat merugikan kualitas belajar," ungkapnya.

Kebijakan ini ditegaskan dia untuk memastikan keamanan satuan pendidikan dari berbagai bentuk kekerasan.

"Kekerasan menjadi fokus perhatian global, bukan hanya di Indonesia, dan menjadi isu prioritas yang harus segera diatasi," tegasnya.

Pihaknya juga telah berupaya keras melalui perundang-undangan dan penanggulangan diskriminasi serta intoleransi.

Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun guru, dalam upaya antisipasi agar kekerasan terhadap anak dapat diminimalkan.

Menambahkan,  Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengatakan bahwa langkah ini dapat mengurangi insiden kekerasan di lingkungan sekolah khususnya di Kaltim. Politisi Golkar itu menyebut, angka kekerasan yang terjadi di Kaltim saat ini sudah tidak lazim lagi. Khususnya, di 3 kota di Kaltim dengan angka kasus kekerasan tertinggi terutama Samarinda 240 kasus, Bontang 106 kasus dan Balikpapan 66 kasus. Untuk kasus di sekolah ada 11 kasus dan disini pelajar yang menjadi korban kekerasan ada 357 orang.

"Dengan adanya seminar ini diharap mengurangi kekerasan yang ada di Kaltim," tutupnya.

Baca Juga