search

Lifestyle

niat puasa gantiniat puasa ganti ramadhanniat ganti puasa ramadhanqadha puasa ramadhan

Doa Niat Puasa Ganti Lengkap dengan Ketentuan dan Tata Cara Membayar Utang Puasa Ramadhan

Penulis: Rafika
Sabtu, 13 Januari 2024 | 770 views
Doa Niat Puasa Ganti Lengkap dengan Ketentuan dan Tata Cara Membayar Utang Puasa Ramadhan
Ilustrasi orang berbuka puasa. (istimewa)

Presisi.co - Puasa pada bulan Ramadhan adalah rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang baligh dan berakal sehat. Namun, terkadang karena berbagai hal seperti sakit, haid, atau perjalanan, beberapa Muslim terpaksa tidak menunaikan ibadah puasa di bulan suci tersebut.

Untuk melengkapi kewajiban yang tertinggal, Islam memudahkan penganutnya untuk membayar utang puasa Ramadhan dengan berpuasa di lain hari atau yang disebut sebagai puasa qadha Ramadhan. Puasa qadha dapat dilakukan kapan saja selama di luar bulan Ramadhan dan hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa.

Mendekati bulan Ramadhan yang akan jatuh pada bulan Maret nanti, umat Islam yang memiliki utang puasa harus segara membayar utang puasa di tahun sebelumnya. Sebab, hukum membayar utang puasa Ramadhan adalah wajib.

Hal ini terkandung dalam QS. Al-Baqarah ayat 184 yang memuat perintah untuk mengganti utang puasa.

وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ

wa mang kāna marīḍan au 'alā safarin fa 'iddatum min ayyāmin ukhar

Artinya: Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan, maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.

 

Bacaan Niat Qadha Puasa

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

 

Doa Buka Puasa

ااَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.

Artinya: Ya Allah karenaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.

Ketentuan Qadha Puasa Ramadhan

1. Waktu pelaksanaan

Qadha puasa Ramadhan dapat dilakukan kapan saja selama belum masuk bulan Ramadhan berikutnya. Namun, dianjurkan untuk segera mengqadha puasa yang tertinggal, yaitu sebelum tibanya bulan Ramadhan berikutnya.

2. Cara pelaksanaan

Qadha puasa Ramadhan dapat dilakukan secara berturut-turut atau terpisah-pisah. Jika dilakukan secara berturut-turut, maka lebih baik. Namun, jika dilakukan secara terpisah-pisah, maka tidak masalah.

3. Jumlah hari puasa

Jumlah hari puasa yang harus diqadha adalah sama dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan. Jika seseorang meninggalkan puasa Ramadhan sebanyak 10 hari, maka ia harus mengqadha puasa sebanyak 10 hari pula.

Tata Cara Qadha Puasa Ramadhan

1. Niat

Niat puasa qadha Ramadhan bisa dibaca sejak malam sebelum puasa hingga sebelum terbit fajar saat sahur.

2. Memenuhi syarat puasa

Sebelum melaksanakan puasa qadha, pastikan diri kita terbebas dari hal-hal yang membatalkan puasa, seperti haid, nifas, serta dalam keadaan sehat dan mampu berpuasa.

3. Melakukan puasa seperti biasa

Puasa qadha dilakukan seperti puasa Ramadhan pada umumnya, yaitu dengan menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

4. Menyegerakan berbuka

Menyegerakan berbuka puasa merupakan sunnah yang dianjurkan. Berbukalah dengan makanan dan minuman yang halal.

5. Membayar fidyah

Jika seseorang tidak mampu mengqadha puasa Ramadhan karena sakit yang berkepanjangan atau sudah lanjut usia, maka ia wajib membayar fidyah. Fidyah adalah sejumlah makanan pokok yang diberikan kepada orang miskin setiap hari puasa yang ditinggalkan. (*)

Editor: Rafika

 

 

 

Baca Juga