Militer Israel Tarik Ribuan Tentara dan Tank dari Jalur Gaza, Pertanda Kalah dari Hamas atau Taktik Baru?
Penulis: Rafika
Rabu, 03 Januari 2024 | 3.853 views
Presisi.co - Mengawali tahun baru 2024, militer Israel menarik ribuan tentaranya dari Jalur Gaza pada Senin (1/1/2024). Tak hanya menarik pasukan, Israel juga dilaporkan menarik tank-tanknya dari beberapa distrik kota Gaza di hari yang sama.
Langkah militer Israel ini lantas memunculkan pertanyaan terkait apakah Israel akan mundur dari perang melawan Hamas atau langkah ini hanya sebuah taktik semata. Terlebih, penarikan pasukan tersebut merupakan yang terbesar sejak perang pecah pada 7 Oktober lalu.
Dilansir dari VOA Indonesia, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan bahwa anggapan yang menyebut Israel akan segera menghentikan sementara perangnya melawan Hamas merupakan sebuah kekeliruan.
“Tujuannya adalah untuk menguras tenaga musuh, melenyapkan mereka dan memastikan kita pada akhirnya menguasai wilayah tersebut. Metodenya sederhana – Anda mengubah langkah Anda berdasarkan pencapaian dan penilaian situasi yang Anda lakukan," ujarnya, Selasa (2/1/2024).
"Kami tidak menyerah – kami tidak menghentikan aktivitas kami sekarang – karena ada pendapat yang keliru yang selama ini saya dengar,” sambung Gallant.
Salah seorang pejabat Israel pada Senin (1/1/2024) mengatakan bahwa penarikan pasukan Israel di jalur Gaza itu dimaksudkan untuk mempersiapkan pasukan ke operasi yang lebih terarah guna menghadapi Hamas. Pejabat tersebut namanya tidak dapat diungkap mengingat isu yang dibahas ini amat sensitif.
Pejabat itu menegaskan bahwa perang di wilayah kantong Palestina itu tidak akan dihentikan hingga kelompok militan Hamas berhasil digulingkan.
Masih melansir dari media yang sama, peralihan ke operasi “pembersihan” itu menandakan sebuah fase baru dalam serangan Israel yang diperkirakan akan berlangsung selama berbulan-bulan.
Lebih lanjut, pejabat itu menuturkan bahwa militer Israel sedang melangkah menuju tahap ketiga. Meskipun masih terjadi serangan dari militan Palestina melalui terowongan dan bunker tersembunyi, hal ini tak membuat militer Israel menggagalkan rencana mereka.
“(Tahap) ini setidaknya akan memakan waktu enam bulan dan melibatkan misi pembersihan yang intens terhadap para teroris. Tidak ada yang namanya merpati perdamaian diterbangkan dari Shajaia,” ungkapnya kepada Reuters, merujuk pada salah satu distrik di Gaza yang dilanda pertempuran.
Sementara itu, sebagian pasukan yang ditarik dari Gaza akan dipersiapkan untuk dirotasi ke perbatasan Israel dengan Lebanon di sisi utara negara itu, kata salah seorang pejabat Israel.
Pengurangan pasukan juga memungkinkan sebagian tentara cadangan untuk kembali ke kehidupan mereka sebagai warga sipil untuk membantu perekonomian Israel yang dilanda perang. (*)