Gerai Geprek Bensu Banyak Gulung Tikar, Jordi Onsu Salahkan Perilaku Gen-Z Hingga Millenials
Penulis: Rafika
Sabtu, 21 Oktober 2023 | 1.513 views
Presisi.co - Usaha kuliner Geprek Bensu milik Ruben Onsu merupakan salah satu brand artis yang sangat diminati oleh publik lantaran cita rasa kelezatan yang disajikannya sangat cocok dengan lidah masyarakat Indonesia. Ditambah lagi, harga yang relatif terjangkau membuat brand restoran ini semakin melejit.
Namun belakangan ini, gerai Geprek Bensu mulai mengalami penurunan. Hal ini disampaikan oleh adik Ruben Onsu, Jordi Onsu, yang juga mengelola bisnis tersebut bersama sang kakak.
Saat menjadi bintang tamu di tayangan podcast Kasisolusi, Jordi Onsu mengungkapkan alasan yang dianggapnya menjadi penyebab gerai Geprek Bensu belakangan ini semakin berkurang. Menurutnya, gerai restoran waralaba tersebut banyak yang gulung tikar karena mempekerjakan Gen-Z.
Ia menyebut Geprek Bensu dulunya sempat memiliki lebih dari 140 gerai di seluruh Indonesia, tetapi kini hanya tersisa sekitar 90-an gerai. Menurutnya, kesalahan terletak pada persyaratan pegawai yang dicarinya.
"Salahinnya ke gue aja, karena gue mungkin requirement-nya waktu itu lebih kepada usia, pengalaman kerja," ucapnya dikutip dari kanal YouTube Kasisolusi, Sabtu (21/10/2023), dikutip dari jaringan Suara.com.
"Kalau sekarang di HR, pertanyaan satu, 'Kamu mau kerja nggak? Mau capek nggak? Bersedia bekerja di dalam tekanan nggak?' Maksudnya pressure ya, bukan tekanan yang berarti stressful gitu. Ya udah gitu dulu aja," sambungnya.
Jordi Onsu menyebut bahwa syarat yang diajukannya tersebut tidak dapat ditemukan pada Gen-Z yang notabenenya kelahiran tahun 1997-2012. Dengan kata lain, Jordi menganggap karyawan yang lahir di rentang tahun tersebut, tidak ada yang menyanggupi persyaratan untuk bekerja di bawah tekanan.
Meski begitu, Jordi Onsu tak sepenuhnya menyalahkan Gen-Z. Sebab, ia menilai Gen-Z bersikap seperti itu lantaran meniru generasi sebelumnya.
"Kenapa Gen-Z karakternya seperti ini? Salah siapa? Salah millenials, salah kita. Mereka ngeliat siapa? Gen-Z belajarnya dari mana? Dari kita, kan?" tuturnya.
"Nah itu yang biasanya mungkin memanjakan generasi Z ini sampai akhirnya mereka bisa dibilang mentalnya mental stroberi," imbuhnya. (*)