search

Advetorial

DPRD KutimPemkab Kutimkutai timur

Kepala Dusun 02 Singakarti Curhat saat Sosper DPRD Kutim, Berharap Perusahaan Berdayakan Warga Lokal

Penulis: Redaksi Presisi
Selasa, 23 Mei 2023 | 259 views
Kepala Dusun 02 Singakarti Curhat saat Sosper DPRD Kutim, Berharap Perusahaan Berdayakan Warga Lokal
SOSPER - Diskusi tanya jawab dalam rangkaian agenda Sosialisasi Perda (Sosper) Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Dapil 1 Sangatta Utara, yang membahas Perda Nomor 1 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan

Sangatta, Presisi.co - Diskusi tanya jawab dalam rangkaian agenda Sosialisasi Perda (Sosper) Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Dapil 1 Sangatta Utara tentang Perda Nomor 1 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan berlangsung seru, Selasa (23/5/2023).

Sejumlah tamu undangan yang hadir mewakili unsur RT, masyarakat, lembaga ketenagakerjaan, dan sub-kontraktor perusahaan saling menyampaikan tanggapan, pendapat, serta pertanyaan kepada anggota DPRD yang hadir terkait pembahasan Perda Ketenagakerjaan.

Kepala Dusun (Kadus) 02 Singakarti, Desa Sangatta Utara, Burhanuddin menyarankan agar perusahaan yang beroperasi di Sangatta Utara dapat memperdayakan putra-putri daerah dalam mengakomodir tenaga kerja.

Burhanuddin juga berharap putra-putri daerah yang ada di Sangatta berkesempatan memiliki skill. Sehingga bisa berkarya di perusahaan yang beroperasi di daerahnya.

"Saya menginginkan, putra-putri daerah yang lahir disini, besar disini, sekolah disini, itulah yang diberdayakan oleh perusahaan. Jangan orang dari luar yang nginjakan kaki di Kutim ini 1 atau 2 bukan sudah bisa bekerja, sedangkan orang yang lahir disini, besar dan sekolah disini masih banyak pengangguran," kata Burhanuddin.

Dirinya menilai masih banyak tenaga kerja yang datang dari luar dengan cepat mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang ada di Kutai Timur. Sedangkan masih banyaknya putra-putri daerah yang perlu diberdayakan.

"Ibaratnya tikus mati di lumbung padi, ya kami ini," tuturnya.

Dirinya mengungkapkan agar perusahaan sebaiknya memberikan pelatihan dulu ke warga lokal. Tujuannya untuk mengemban pengalaman. Menurutnya hal itu bisa memberikan sedikit bekal untuk kepada putra daerah dalam hal ketenagakerjaan.

"Ditraining tiga bulan gitu biar dapat sertifikat. Nah jadi biarpun tidak bisa masuk diperusahaan sampean kan diperusahaan lain kan bisa. Kami ini tidak minta jabatan supervisor atau supertendent, cukup jadi kuli tambang saja kami ini," ungkapnya.

Dia juga berharap pemerintah memperhatikan hal tersebut.

"Saya harapkan kepada pemerintah dan perwakilan rakyat kalau bisa melalui dana aspirasi itu putra-putri daerah di ikut sertakan dalam pelatihan-pelatihan kerja pemerintah," harapnya. (Editor: Jon)