search

Daerah

Risiko BelanjaPaltform Belanja OnlineUniversitas Widya MataramKristiana Sri UtamiDigital Marketing

Lebih Lengkap Soal Kepercayaan dan Risiko Belanja Online

Penulis: Redaksi Presisi
Selasa, 04 Juli 2023 | 856 views
Lebih Lengkap Soal Kepercayaan dan Risiko Belanja Online
Dosen Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Widya Mataram (UWM), Kristiana Sri Utami. (Istimewa)

Presisi.co - Di era digitalisasi, belanja online telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita, menawarkan kemudahan dan aksesibilitas. Namun, seiring dengan berbagai manfaatnya, transaksi belanja online juga membawa aspek penting yaitu kepercayaan dan risiko. Hal ini disampaikan oleh Kristiana Sri Utami, S.E., M.M. yang merupakan dosen Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Widya Mataram (UWM) pada Selasa (4/7) di Kampus Terpadu UWM, Banyuraden, Gamping, Sleman.

Kepercayaan merupakan fondasi dari transaksi belanja online yang sukses. Platform e-commerce berusaha untuk menumbuhkan kepercayaan dengan menerapkan langkah-langkah keamanan yang kuat, protokol enkripsi, dan gateway pembayaran yang aman. Sertifikasi pihak ketiga tepercaya, ulasan pelanggan, dan peringkat memberikan jaminan tambahan. Selain itu, adanya kebijakan pengembalian barang dan pengembalian dana yang jelas, dukungan pelanggan yang cepat, dan saluran komunikasi yang transparan semakin meningkatkan kepercayaan. “Sebagai konsumen, sangat penting untuk meneliti reputasi penjual, membandingkan harga, dan memverifikasi keaslian produk sebelum melakukan pembelian. Dengan berhati-hati dan memanfaatkan alat yang tersedia, kita dapat membangun kepercayaan dalam ekosistem belanja online,” tambah Wakil Dekan I FE UWM ini.

Lebih lanjut, Kristiana mengungkapkan bahwa meskipun belanja online menawarkan kenyamanan, namun juga menghadapkan konsumen pada risiko tertentu. Kekhawatiran utama berkisar pada keamanan informasi pribadi dan keuangan. Penjahat siber menggunakan berbagai teknik, seperti phishing, peretasan, dan pencurian identitas, untuk mengeksploitasi kerentanan dan mendapatkan akses tidak sah ke data sensitif. Selain itu, produk palsu, deskripsi produk yang tidak akurat, keterlambatan pengiriman, dan layanan pelanggan yang buruk adalah risiko yang mungkin dihadapi konsumen. “Hal lain adalah kemungkinan pelanggaran data pada platform e-commerce menimbulkan risiko yang signifikan, yang berpotensi membahayakan informasi pelanggan. Sangat penting untuk tetap waspada, menggunakan jaringan yang aman, dan berbelanja dari situs web yang memiliki reputasi baik untuk memitigasi risiko-risiko ini secara efektif,” katanya.

Dalam dunia belanja online, pengambilan keputusan yang tepat sangat penting untuk meminimalkan risiko. Dengan meneliti penjual dan membaca ulasan pelanggan, seseorang dapat mengukur reputasi dan keandalan mereka. Meneliti detail produk, termasuk spesifikasi, gambar, dan umpan balik pelanggan, membantu menghindari barang yang menyesatkan atau palsu. Melakukan transaksi melalui gateway pembayaran yang aman dan menggunakan kartu kredit, bukan kartu debit, akan memberikan perlindungan tambahan. “Dengan memahami dan mengetahui syarat dan ketentuan, kebijakan pengembalian barang, dan informasi garansi sangatlah penting. Membekali diri dengan pengetahuan dan kesadaran merupakan cara kita memberdayakan diri kita sendiri untuk membuat pilihan yang cerdas dan mengurangi potensi risiko,” tandasnya.