Penulis: Nelly Agustina
Samarinda, Presisi.co - Wali Kota Samarinda, Andi Harun memberikan tanggapannya setelah menghadiri Kuliah Umum dan Bedah Buku Aldera (Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993 - 1999) di GOR 27 September, Universitas Mulawarman (Unmul) pada Selasa, 28 Februari 2023.
Andi Harun mengatakan ada beberapa catatan salah satunya adalah setiap pergantian rezim selalu terdapat korban mulai dari orde lama hingga orde baru, begitu juga orde reformasi
"Kita semua diingatkan tentang mahalnya harga demokrasi," ungkapnya.
Ia mengatakan, konsentrasi dari kajian Puis Lustrilanang yang dibedah oleh Dosen Unmul, Herdiansyah Hamzah dan Sri Murlianti adalah berfokus pada ideologi kiri yaitu politik kerakyatan, ideologi kiri dan kanan muncul saat revolusi Prancis saat kepemimpinan Napoleon Bonaparte.
"Orde reformasi hadir sebagai bentuk perjuangan mempertahankan dan meningkatkan kualitas demokrasi kita," kata dia.
Lanjut disampaikan dia bahwa diskursus tentang sistem kenegaraan juga penting dilakukan, sebagaimana Tiongkok dan Singapura. Sistem politik kedua negara yang bersifat otokrasi dibarengi dengan demokratisasi ekonomi.
"Kalau dibandingkan dengan Indonesia, demokrasi kita bagus namun tidak dengan demokratisasi ekonominya, maka pilihan kita dimana, apakah akan mengambil jalan tengahnya, hal ini dapat menjadi diskursus akademisi dan mahasiswa," tambahnya.
Terakhir, Andi Harun juga mengungkapkan harapannya untuk terus meningkatkan kajian geopolitik dan geoekonomi.
"Pilihan aliran apapun yang kita pilih fokusnya pada kemakmuran dan menciptakan Indonesia yang adil dan makmur," pungkasnya. (*)
Editor: Redaksi
