Penulis: Redaksi Presisi
Samarinda, Presisi.co - Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda, Marnabas bicara soal teknis pengendalian inflasi di Ibu Kota Kaltim ini. Ia mengatakan telah melakukan koordinasi dengan beberapa lembaga, di antaranya Bank Indonesia (BI), Badan Urusan Logistik (BULOG), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Varia Niaga dan dinas terkait lainnya.
Menurut Marnabas, kenaikan harga barang dipengaruhi oleh dua faktor, yakni ketersediaan barang atau langsung dari pedagangnya.
"Kita terus pantau kenaikan harga barang, kalau pemasalahan ketersediaan barang, kami akan minta BUMD (PT. Varia Niaga, red) agar segera bekerjasama dengan penyedia barang," ungkapnya.
Marnabas juga menjelaskan bahwa mobil inflasi sudah beroperasi dan akan menyasar 22 kelurahan di sudut kota. Sepanjang tahun 2023 Disdag Samarinda juga sudah melakukan intervensi harga dalam sebulan 2 kali, untuk hari-hari besar 6 kali.
"Semua harga dalam pantauan dinas perdagangan, sementara masih normal, namun untuk beras ada kenaikan," ungkapnya belum lama ini.
Ia juga menjelaskan bahwa akan melakukan operasi pasar pada bulan ini, paling cepat pada Senin, 13 Februari 2023, mendatang berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Wali Kota Andi Harun dan seluruh camat dan lurah se- Kota Samarinda.
"Secepatnya kita akan turun," tegasnya.
Perihal naiknya harga beras, lanjut dijelaskan Marnabas tergantung pada panen raya di Sulawesi Selatan, sebagai daerah pemasok.
"Sebelum harga melonjak tinggi kami segera antisipasi dengan mengeluarkan stok beras dan melakukan operasi pasar," pungkasnya. (*)
Editor: Yusuf
