Perkuat Ekosistem Digital di Kawasan IKN dan Pulau Kalimantan, Telkom Resmikan neuCentrIX Pontianak
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 09 Februari 2023 | 763 views
Presisi.co - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berkomitmen untuk mengakselerasi digitalisasi berbagai aspek di seluruh Indonesia melalui penyediaan infrastruktur, platform dan layanan digital terbaik. Dalam mendukung pengembangan ekosistem digital di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan wilayah Kalimantan, Telkom meresmikan neuCentrIX Pontianak yang merupakan edge data center keempat yang dimiliki Telkom di Pulau Kalimantan.
neuCentrIX Pontianak diresmikan langsung oleh Direktur Wholesale & International Service Telkom Bogi Witjaksono, disaksikan Executive Vice President Telkom Regional VI Fera Pebrayenti, Rektor Universitas Tanjungpura Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H., M.Si., Direktur PT Borneo Cakrawala Media Andri Irawan, Direktur PT Jaringan Cepat Indonesia Erlan Dede Setiawan, dan GM Kalimantan Barat PT Trans Hybrid Communication Maxwell Hosea, beserta tamu undangan. Tak hanya peresmian data center, pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan Berita Acara Kesepakatan dan Nota kesepahaman (MoU) antara Telkom dengan Borneo Cakrawala Media, Jaringan Cepat Indonesia dan Universitas Tanjungpura.
neuCentrIX Pontianak dibangun dengan kapasitas 57 rak dan menjadi bagian dari ekosistem data center nasional yang tersebar menjadi 7 klaster. Data center ini terhubung secara seamless dengan jaringan neuCentrIX Banjarmasin, Balikpapan, dan Sepaku serta data center TelkomGroup di seluruh Indonesia. Selain itu, neuCentrIX Pontianak juga terhubung dengan infrastruktur telekomunikasi TelkomGroup lainnya seperti kabel serat optik Jaka2Ladema (Jawa-Kalimantan-Sulawesi-Denpasar-Makasar) yang menuju gerbang komunikasi Batam, IGG (Indonesia Global Gateway), dan gerbang komunikasi Manado.
Kehadiran neuCentrIX Pontianak akan mengakomodasi berbagai kebutuhan pelanggan dan pelaku bisnis termasuk edge computing, platform dan layanan digital lainnya baik untuk wholesale (Internet Service Provide) maupun enterprise, pemerintah, UMKM dan perguruan tinggi.
Dalam sambutannya, Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono mengatakan, “Fokus Telkom tidak hanya berbisnis data center, namun lebih kepada membangun ekosistem data. Telkom mengembangkan ekosistem digital dimana semua aspek di dalamnya harus tumbuh.
Telkom menyatukan seluruh data center menjadi empat layer dengan fasilitas berstandar internasional, sesuai dengan spesifikasi data center global, dan didukung berbagai macam alternatif konektivitas yang ada dengan harapan dapat mendukung terciptanya kemandirian digital Indonesia.”
Rektor Universitas Tanjungpura Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H., M.Si. menyampaikan apresiasi dan testimoninya atas dukungan layanan Telkom untuk mewujudkan digitalisasi kampus. “Untan diharapkan dapat memiliki ekosistem digital yang kuat dan kami membutuhkan partner strategis yang akan membantu merwujudkannya. Kami sangat terbantu dengan adanya dukungan dari Telkom. Semoga ke depannya dukungan Telkom akan mempercepat ekosistem digital Untan,” ujar Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H., M.Si.
Bisnis data center adalah bisnis yang diproyeksi sangat potensial ke depannya, seiring dengan tingginya permintaan saat ini. Untuk itu, dalam dua tahun ke depan, TelkomGroup akan fokus memperkuat dan mengembangkan data center yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan domestik di Indonesia dan menangkap peluang pasar pemain digital global. Saat ini TelkomGroup telah memiliki 32 data center yang terdiri dari 5 data center global dan 3 Enterprise Data Center (Sentul, Serpong, dan Surabaya) dengan klasifikasi tier 3 dan 4, serta 1 Hyperscale Data Center (Cikarang) dan 23 neuCentrIX yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Upaya TelkomGroup dalam memperkuat positioning di bisnis data center regional yang sejalan dengan fokus perusahaan untuk value creation yang optimal pada strategi utama Five Bold Moves, terutama data center. Dengan demikian langkah untuk mewujudkan keberlanjutan perusahaan akan direalisasi dan kedaulatan digital nasional juga dapat diakselerasi. (*)