search

Daerah

Probebaya AwardMemanfaatkan Kotoran HewanAndi HarunPemkot Samarinda

Cerita Ketua RT 43 Sempaja Timur, Manfaatkan Kotoran Hewan Jadi Media Tanam Hingga Raih Probebaya Award

Penulis: Redaksi Presisi
Rabu, 01 Februari 2023 | 848 views
Cerita Ketua RT 43 Sempaja Timur, Manfaatkan Kotoran Hewan Jadi Media Tanam Hingga Raih Probebaya Award
Muhammad Taufik Syam Ketua RT 43, Kelurahan Sempaja Timur mendapatkan gelar RT terbaik bidang Non-Infrastruktur. (Sumber: Pojoknegeri.com)

Samarinda, Presisi.co -  Muhammad Taufik Syam, Ketua RT 43, Kelurahan Sempaja Timur, Kota Samarinda membagikan cerita menarik di balik penghargaan Probebaya Award 2022 yang ia terima langsung dari Wali Kota Samarinda, Andi Harun belum lama ini.

Kepada awak media, Taufik Syam bercerita bahwa terobosan yang ia lakukan bersama warga ialah dengan memanfaatkan kotoran hewan sebagai pupuk kompos dan media tanam.

Taufik yang saat itu pulang dari malam penghargaan Probebaya Award kategori terbaik Non-Infrastruktur dengan trophy penghargaan, tentu tak bisa menyembunyikan rasa senang dan bangganya. 

Selain berhasil menggerakkan ekonomi masyarakat, pihaknya juga menerima uang apresiasi dan tambahan dana Probebaya dari Pemkot Samarinda. 

Dilansir dari Pojoknegeri.com, Taufik Syam sampaikan bahwa terobosan yang diberi nama Roto Etam itu memang multifungi. Baik sebagai pupuk kompos dan juga media tanam.

Dari situlah kemudian masyarakat menggunakannya untuk menghasilkan produk pertaniannya sendiri. 

"Seperti sayuran, minuman dan makanan, yang telah dipasarkan dan menghasilkan keuntungan bagi penggerak Dasawisma RT 43," kata Taufik saat ditemui usai Probebaya Award.

Selain Roto Etam, pihaknya juga konsen terhadap keamanan digital di tingkat RT lewat pemasangan CCTV.

Ke depan, pria yang juga sebagai pengajar di salah satu perguruan tinggi negeri di Samarinda menargetkan untuk sistem pelayanan Smart RT.

"Pelayanannya semua berbasis digital. Walaupun saat ini sudah berjalan sedikit demi sedikit. Namun itu semua harus berkembang dengan dorongan pemerintah. Entah itu pengadaan software maupun hardware-nya. Karena kita masih dibatasi oleh regulasi," pungkasnya. (*)

Editor: Yusuf