Calon Presiden PDI Perjuangan akan Dibahas Secara Intens oleh Megawati dan Jokowi
Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 31 Oktober 2022 | 661 views
Presisi.co – Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan pengumuman calon presiden 2024 dari partai banteng bakal diawali dengan pertemuan antara Ketum PDIP, Megawati Soekarno Putri, dan Presiden Joko Widodo.
Selain itu, Hasto membeberkan bahwa persamuhan tersebut akan dihadiri para ketua umum partai politik yang berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Hal ini menurutnya, dilakukan agar seluruh pihak dapat menyatukan visi bersama.
"Nanti juga sama, akan ada pertemuan-pertemuan yang intens antara Ibu Mega, Pak Jokowi, kemudian pertemuan dengan para ketua umum yang akan bersama-sama membangun kerja sama," kata Hasto dikutip dari Kompas di Jakarta, Ahad, 30 Oktober 2022.
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa pertemuan itu baru bisa dilakukan setelah berbagai persoalan bangsa teratasi. Hasto pun mengutip penjelasan Presiden Jokowi dan Megawati yang selalu mengingatkan bahwa Indonesia akan menghadapi tantangan ekonomi yang besar pada 2023.
Dengan adanya perang antara Rusia dan Ukraina, akan terjadi krisis pangan dan energi di sejumlah negara. Situasi keamanan global pun bisa ikut terdampak karena kedua faktor tersebut. Salah satunya bisa terlihat dengan menegangnya situasi antara Republik Rakyat China dan Taiwan.
"Dengan menguatnya Presiden Xi Jinping maka persoalan Taiwan yang sebelumnya secara gencar AS membekap penuh Taiwan ini juga akan menimbulkan persolan-persoalan geopolitik, sehingga situasi eksternal global itu sangat volatil dan kemudian penuh ancaman yang makin destruktif yang mengganggu kemanan global," imbuhnya.
Kemudian, ia juga menambahkan Indonesia saat ini sedang menghadapi berbagai tekanan untuk menggelar pertemuan multilateral, G20. Oleh karena itu, ia menjelaskan PDIP saat ini masih fokus mengurus persoalan negara dibanding siapa yang bakal menjadi presiden pada 2024.
"Hal-hal itu yang harus kita lakukan dulu supaya energi bangsa ini betul-betul terkonsentrasi pada tugas kita yang telah dipercaya dunia internasional untuk menjadi pemimpin G20, itu yang seharusnya jadi fokus kita," pungkasnya. (*)