search

Berita

koalisi indonesia bersatupilpres 2024ganjar pranowo

Koalisi Indonesia Bersatu Bantah Disebut Menjadi Sekoci Ganjar Pranowo

Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 17 Oktober 2022 | 698 views
Koalisi Indonesia Bersatu Bantah Disebut Menjadi Sekoci Ganjar Pranowo
Para pimpinan Partai Golkar, PPP, dan PAN saat bertemu membahas Koalisi Indonesia Bersatu (Istimewa)

Presisi.co - Plt Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan, Muhamad Mardiono, menegaskan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak dibentuk untuk mengusung figur Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Hal tersebut disampaikannya dalam unggahan di akun Instagram DPP PPP, Senin, 17 Oktober 2022.

"Kebetulan Golkar, PAN, dan PPP termasuk yang lebih dulu bangun koalisi. Tapi tidak berarti tiga  Partai itu disiapkan untuk orang-orang tertentu, yang disebut sekoci tidak ada," kata Mardiono, dilansir dari Suara.com, jejaring Presisi.co

Mardiono pun menjelaskan hingga saat ini, KIB belum pernah menyinggung soal penentuan figure capres dan cawapres. Ia menjelaskan pembahasan masih sebatas merangkum ide dan gagasan yang bakal di bawa ke masing-masing partai.

Disebut untuk Ganjar Pranowo

Sebelumnya, Politisi Partai NasDem, Zulfan Lindan, menilai bahwa KIB adalah aliansi ‘ecek-ecek’. Berbeda dengan koalisi NasDem, Demokrat, dan PKS. Berdasar informasi yang ia peroleh, KIB, ucapnya, hanya disiapkan sebagai sekoci Ganjar Pranowo, jika tidak diusung oleh PDI Perjuangan pada Pilpres 2024.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam diskusi dengan judul Adu Perspektif "Membaca Manuver Tabloid, Dewan Kolonel, hingga isu Dendam Lama" yang berlangsung pada 27 Agustus, 2022 silam.

"Lain lah kalau KIB jangan disamakan dengan koalisi ini (NasDem, PKS dan Demokrat). KIB itu kan koalisi ecek-ecek itu," kata Zulfan.

Ia menjelaskan maksud ‘ecek-ecek’ itu muncul lantaran mendengar bahwa KIB dipersiapkan sebagai wadah Ganjar Pranowo.

"Artinya begini, lahirnya KIB itu kan ada kepentingan tertentu yang kita dengar konon kabarnya itu adalah untuk menjadi sekocinya Ganjar seandainya Ganjar tidak dicalon kan oleh PDIP. Kan begitu yang berkembang," tuturnya. (*)

 

Editor: Bella