search

Berita

tragedi kanjuruhangas air matastadion kanjuruhanpolripolisi bantah tragedi kanjuruhan karena gas air mata

Polri Sebut Gas Air Mata Bukan Penyebab Tragedi Kanjuruhan, Melainkan Kekurangan Oksigen

Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 10 Oktober 2022 | 759 views
Polri Sebut Gas Air Mata Bukan Penyebab Tragedi Kanjuruhan, Melainkan Kekurangan Oksigen
Suporter Persebaya berduka atas Tragedi Kanjuruhan, Senin, 3 Oktober 2022 (Sumber: Istimewa)

Presisi.co – Kepolisian bersikukuh bahwa penyebab 131 korban meninggal dunia di Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 silam bukan gas airmata. Namun karena kekurangan oksigen dan keriuhan massa. 

Hal tersebut disampaikan oleh Kadiv Humas Mabes polri, Irjen Dedi Prasetyo. Kesimpulan tersebut diperoleh kepolisian berdasarkan penjelasan sejumlah ahli dan dokter spesialis.

"Penyebab kematian adalah kekurangan oksigen, karena apa? Terjadi berdesak-desakan, terinjak-injak, bertumpuk-tumpukan mengakibatkan kekurangan oksigen," kata Dedi kepada wartawan, Senin, 10 Oktober 2022, dikutip dari Suara.com, jejaring Presisi.co.

Irjen Dedi menyebut efek gas air mata memang menimbulkan iritasi. Namun tidak sampai menyebabkan kematian. Ia bahkan menyebut tidak ada satu jurnal ilmiah pun yang menjelelaskan korelasi antara kematian dan gas air air mata.

Meskipun demikian, Irjen Dedi mengakui ada sejumlah personil kepolisian yang menggunakan gas air mata kedaluwarsa dalam perisitwa tersebut.

"Ya, ada beberapa yang ditemukan ya. Yang (kadaluarsa sejak) tahun 2021, ada beberapa," ungkapnya. Akan tetapi, ia tidak menyebut secara rinti berapa jumlah gas air mata yang kedaluwarsa. Ia mengklaim hal tersebut masih di dalami di laboratorium forensik.

Kendati demikian, Irjen Dedi kembali mengklaim bahwa gas air mata kedaluwarsa tidak berbahaya. Hal tersebut berbeda dengan makanan yang sudah lewat tenggat produksi.

"Kebalikannya (dengan makanan), dengan zat kimia atau gas air mata ini, ketika dia expired justru kadar kimianya itu berkurang. Sama dengan efektivitasnya gas air mata ini, ketika ditembakkan, dia tidak bisa lebih efektif lagi," jelasnya (*)

 

Editor: Bella