search

Daerah

PT Kaltim Prima CoalKementerian ESDM RITrophy AditamaSubroto AwardWawan Setiawan

Kementerian ESDM Berikan Penghargaan Kepada KPC

Penulis: Silvester
Kamis, 06 Oktober 2022 | 972 views
Kementerian ESDM Berikan Penghargaan Kepada KPC
Komisaris KPC, RA Sri Dharmayanti (dua dari kiri) saat menerima penghargaan dari Kementerian ESDM RI. (Istimewa)

Presisi.co - PT Kaltim Prima Coal (KPC) kembali meraih penghargaan tertinggi sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Subroto Award tahun 2022. KPC meraih penghargaan pada Bidang Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Terinovatif dan Bidang Inovasi Teknologi Menuju Net Zero Emission. 

Penghargaan diberikan oleh Menteri ESDM RI Arifin Tasrif  dan didampingi oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) DR Ridwan Djamaluddin. Penghargaan ini diterima secara virtual oleh Chief Operating Officer (COO) KPC Muhammad Rudy, Selasa (4/9/2022). 

Menteri ESDM RI Arifin Tasrif dalam sambutan tertulisnya mengatakan, penghargaan Subroto  merupakan apresiasi tertinggi dari ESDM kepada pelaku usaha sektor energi dan sumber daya mineral.  Untuk itu Tasrif secara khusus menyampaikan ucapan selamat kepada para pemenang Subroto Award 2022.

“Saya mengucapkan selamat kepada para penerima penghargaan Subroto tahun 2022. Prestasi dan sumbangsih  tanpa pamrih Bapak/ Ibu sekalian memiliki makna besar bagi kemajuan bangsa,” kata Tasrif.

Sementara itu, selang sehari setelah penganugerahan Subroto Award bidang PPM dan Inovasi Terknologi, Rabu (5/10/2022), Kementerian ESDM kembali memberikan penghargaan Subroto Award kepada KPC. Kali ini, untuk inovasi khusus manajemen energi di industri dan gedung. KPC meraih penghargaan dari program ‘utilisasi kelebihan Horse Power Truck HD785-7 untuk meningkatan effisiensi bahan bakar pada pengangkutan batubara’. 

General Manager External Affairs and Sustainable Development (GM ESD) Wawan Setiawan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian ESDM, atas penghargaan yang diberikan kepada KPC.

“Terima kasih kepada Kementerian ESDM atas penghargaan Subroto Award dan penghargaan GMP kepada KPC. Tentu ini suatu kebanggaan terbesar bagi KPC,” kata Wawan.

Wawan lebih lanjut mengatakan, salah satu aspek yang dinilai dalam penghargaan Subroto Award adalah inovasi dalam Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Salah satu inovasinya, berupa pemanfaatan air dari Telaga Kenyamukan, yang berlokasi di bekas tambang Pit Jupiter.

Melalui kolaborasi dengan Pemerintah Kutai Timur, KPC menyalurkan air baku ke Water Treatment Plant (WTP) Kudungga dan pemerintah membangun instalasi serta jaringan pipanisasinya ke masyarakat. 

“Pemanfaatan air Telaga Kenyamukan untuk sumber air baku PDAM sebagai salah satu inovasi yang bagus. Sekarang ini sudah dinikmati oleh 5800 KK atau sekitar 23 ribu jiwa. Ini suatu kolaborasi yang sangat bagus antara KPC dan Pemerintah Kutai Timur dan PDAM,” kata Wawan.

Sementara itu, untuk Bidang Inovasi Teknologi Pertambangan Mineral dan Batubara yang Efektif Menuju Net Zero Emission, disumbangkan dari program konfigurasi kolam, solusi cerdas cegah pencemaran. Program ini berdampak positif pada peningkatan produksi pangan petani serta berkontribusi pada pengurangan emisi.

Selain penghargaan Subroto Award, pada Kamis (29/9/20220,  KPC juga meraih lima  penghargaan Good Mining Practices (GMP), dari Kementerian ESDM RI. Dari lima penghargaan tersebut, tiga diantaranya meraih  kategori tertinggi dan layak dianugerahi Trophy Aditama. 

Trophy Aditama diberikan untuk tiga aspek operasional KPC, yakni aspek pengelolaan teknik pertambangan, aspek pengelolaan lingkungan hidup pertambangan dan aspek penerapan konservasi mineral dan batubara. Satu aspek meraih predikat Utama, yakni aspek pengelolaan standarisasi dan usaha jasa pertambangan serta satu aspek, yakni pengelolaan keselamatan pertambangan meraih peringkat Pratama. 

Penghargaan diterima oleh Komisaris KPC R.A. Sri Dharmayanti dan General Manager Health, Safety, Environment and Security (GM HSES) Kris Pranoto, di Hotel Bidakara, Jakarta.(*)

Editor: Yusuf