search

Advetorial

Dinkes KaltimPemprov KaltimHepatitisKemenkes RI

Dinkes Kaltim Tetap Siapkan Layanan Khusus Hepatitis Akut

Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 16 Mei 2022 | 334 views
Dinkes Kaltim Tetap Siapkan Layanan Khusus Hepatitis Akut
dr Masitah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim. (Istimewa)

Samarinda, Presisi.co - Kementerian Kesehatan RI memastikan, satu pasien anak meninggal dunia di RSUD AWS Samarinda, berada di kategori discarded atau disisihkan.

Artinya, pasien di Samarinda, telah dinyatakan tidak terkait dengan kasus hepatitis akut. Penyebab kematian pasien diduga kuat disebabkan penyakit demam berdarah (DBD).

Kendati demikian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim telah menyiapkan protokol perawatan jika nantinya ditemukan kasus hepatitis akut di Kaltim, termasuk juga obat-obatan yang akan diberikan ke pasien.

Secara garis besar, dr Masitah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, menjelaskan protokol perawatan yang akan diberikan tidak jauh berbeda dengan penanganan pasien hepatitis yang sudah ada baik varian A hingga E.

Hanya saja jika ditemukan kasus hepatitis akut misterius, pasien akan tetap mendapat perawatan di ruang isolasi.

"Nantinya pasien hepatitis akut misterius tetap akan diisolasi. Kami sudah minta pihak rumah sakit untuk menyiapkan," kata dr Masitah, Senin 16 Mei 2022.

Lebih lanjut, dr Marsitah menegaskan nantinya pasien hepatitis misterius tidak akan ditempatkan di ruangan bertekanan negatif seperti pasien corona. Hal itu didasari dari pola penularan penyakit tersebut.

"Tidak di ruangan bertekanan negatif, karena dia penularannya lewat cairan tubuh dan feses, bukan lewat udara," terangnya.

"Protokol pemakaman seperti biasa saja, tidak seperti protokol Covid-19," sambungnya.

Dikonfirmasi terkait vaksinasi hepatitis yang sudah ada turut membantu menekan penyebaran hepatitis akut dr. Masitah belum bisa memastikan.

Menurutnya, vaksin hepatitis yang ada saat ini ditujukan untuk penyakit hepatitis A hingga E. Sementara untuk hepatitis akut saat ini masih belum diketahui.

"Karena tidak termasuk ke dalam kategori hepatitis yang ada saat ini. Perlu penelitian lebih lanjut, untuk menemukan vaksinasi yang pas dengan penyebab hepatitis yang belum diketahui ini," pungkasnya. (Jr/adv/diskominfokaltim)