search

Advetorial

Harga Daging SapiDPRD SamarindaFuad Fakhrudin

Lebaran Sudah Dekat, Harga Daging Sapi Kembali Meroket

Penulis: Jati
Selasa, 19 April 2022 | 1.158 views
Lebaran Sudah Dekat, Harga Daging Sapi Kembali Meroket
Ilustrasi. (Istimewa)

Samarinda, Presisi.co - Selain sejumlah bahan pokok, harga daging sapi di Kota Samarinda juga tepantau menanjak naik jelang Lebaran 2022 ini.

Akan hal tersebut, Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Fuad Fakhruddin mengatakan bahwa sebelumnya pihaknya juga telah melakukan sidak di beberapa titik guna memeriksa langsung harga bahan pokok dan penting (Bapokting) di lapangan.

"Terkait masalah harga ini artinya kita tetap kontrol sudah melakukan sidak diawal ramadan. Mengontrol daging lokal, maupun daging import," ucapnya saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (19/4/2022).

Fuad mengaku dari hasil pantauannya di lapangan, bahan pokok dipastikan aman hingga Idulfitri mendatang.

Sedangkan terkait dengan harga daging sapi yang meroket, Fuad merasa hal itu masih dalam batas wajar, mengingat banyaknya permintaan di pasar.

"Intinya semua aman sampai pada Idulfitri. Masalah kenaikkan harga mencapai Rp 160 ribu ini tidak terlalu signifikan dan itu boleh dikatakan wajar ketika permintaan itu meningkat maka ada sebagaian menaikkan harga karena memang kondisinya BBM juga naik, dan di sektor lain juga banyak melakukan kenaikan tersebut," ungkapnya.

Meski mengalami kenaikan harga daging sapi dari semulanya Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu per kilonya, Fuad menguraikan bahwa hal tersebut masih dalam batas yang wajar.

"Untuk ketetapan harga daging di awal Ramadan sekitar Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu. Untuk minyak goreng dan stok bahan pokok lainnya aman hingga lebaran Idulfitri walaupun mengalami kenaikkan harga," jelasnya.

Selain kenaikan harga daging sapi, kini pendistribusian minyak goreng curah pun juga mulai terhenti akibat kelangkaannya serta banyaknya daerah yang melampaui kuota.

"Kita ada program pemerintah untuk meluncurkan untuk pendistribusian minyak goreng curah cuman kan sekarang beberapa daerah kuotanya melampaui sehingga sekarang dilihat langka juga untuk minyak curah," imbuhnya.

Dirinya mengungkapkan bahwa pemerintah juga telah mendistribusikan minyak goreng curah, dan terkhusus Samarinda sendiri mendapatkan kuota yang cukup besar.

Hanya saja dalam minggu terakhir ini, dari pantauannya di lapangan untuk minyak goreng curah telah di stop lantaran ada beberapa alasan.

"Pasalnya ada beberapa spekulan yang memanfaatkan momen ini dengan membeli banyak goreng curah untuk dijual kembali dengan harga yang tentunya lebih tinggi dari harga yang sudah di tetapkan oleh pemerintah pusat, ini yang tidak terkontrol sehingga ada aturan untuk di stop sementara," pungkasnya. (Adv)