Wali Kota Andi Harun Optimis, Dua Proyek MYC Ini Selesai dalam Waktu 3 Tahun
Penulis: Jeri Rahmadani
Sabtu, 04 Desember 2021 | 1.554 views
Samarinda, Presisi.co - Usai APBD Samarinda 2022 disahkan, dua kegiatan proyek melalui skema kontrak tahun jamak atau multi years contract (MYC) menjadi satu hal yang diprioritaskan Pemerintah Kota Samarinda.
Proyek MYC tersebut adalah kolam retensi atau polder di wilayah Perumahan Bengkuring dan Desa Budaya Pampang sebagai upaya penanggulangan banjir.
Sementara satu proyek lainnya yakni pembangunan terowongan di kawasan Selili, bertujuan mengurai kemacetan di Jalan Otto Iskandar, Sungai Dama, hingga mengurangi risiko kecelakaan lau lintas di kawasan Gunung Manggah. Kedua proyek ini, dilaksanakan hingga 2024 mendatang.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Samarinda, Ananta Fathurozi menuturkan, dua proyek MYC itu telah mendapatkan persetujuan oleh DPRD Kota Samarinda.
Anggaran yang bakal digelontorkan atas dua proyek tersebut masing-masing sebesar Rp 95 miliar. Terdiri dari Rp 80 miliar untuk pembangunan fisik dan Rp 15 miliar untuk pembebasan lahan.
"Dibagi untuk dua kegiatan terowongan dan pengendalian banjir,” ucap Ananta saat dikonfirmasi awak media, Jumat, 3 Desember 2021 kemarin.
Menanggapi itu, Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya melayangkan kritik kepada Pemkot Samarinda. Menurutnya, kedua proyek MYC tersebut cukup sulit jika dilakukan bersamaan, menimbang alokasi keuangan daerah yang sangat pas-pasan.
Meski mengaku tak mengikuti pembahasannya dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD, Angkasa merekomendasikan agar pihak eksekutif dapat berfokus pada penuntasan banjir di Samarinda.
"Karena kita perlu lihat progress pekerjaan itu tidak mudah. Apalagi terowongan dibangun satu tahun kan," ucap Angkasa saat di hubungi melalui telepon, Jumat, 3 Desember 2021 kemarin.
"Kemudian juga dari sisi sumber pendapatan harus diperhitungkan untuk belanja tersebut. Kalau dari APBD Samarinda, saya yakin tidak mampu," lanjut politisi PDI Perjuangan tersebut.
Diketahui, alokasi belanja daerah di APBD Samarinda 2022 sebesar Rp 2,6 triliun. Jika dihitung, lanjut Angkasa, belanja Kota Samarinda tidak sampai Rp 1 triliun. Pun di sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kurang lebih hanya Rp 500 miliar.
"Sebenarnya kalau progress pemerintah cukup tinggi dari sisi pembiayaan dan pekerjaan, saya kira tuntas saja. Tapi saya kan lebih prioritas bagaimana proyek prestasi, bukan prestisius ya," sebutnya.
Angkasa mengutarakan, pembangunan terowongan yang ditarget rampung selama 3 tahun itu, sulit diselesaikan.
"Tetapi, jika wali kota mampu mengatasi banjir dalam 3 tahun itu adalah prestasi yang sangat luar biasa bagi masyarakat," tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyatakan Pemkot Samarinda optimis dua program MYC itu akan terwujud dalam waktu 3 tahun mendatang.
"Optimis dong, kalau dapat dukungan dari DPRD, kita pasti optimis. Kan, sudah dapat persetujuan juga," katanya saat ditemui di Balai Kota pada Jumat, 3 Desember 2021 kemarin.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim itu menyatakan pihaknya akan meminta bantuan keuangan (bankeu) kepada Pemprov Kaltim dalam hal pendanaan. Apalagi, kata dia, dua program ini untuk kepentingan orang banyak.
Ia menegaskan, upaya membangun terowongan di kawasan Selili itu merupakan alternatif satu-satunya. Dan tentunya berdasarkan kajian-kajian sebelumnya yang dilakukan Pemkot Samarinda dengan melibatkan berbagai pihak.
"Kalau bukan terowongan, apalagi solusinya? Itu juga hal yang dibutuhkan rakyat, kita harus produktif mengambil langkah," jelas Andi Harun. (*)