search

Daerah

IPA Sungai KapihAndi HarunPDAM SamarindaPerumdam Tirta Kencana

Wali Kota Andi Harun Mengaku Enggak Happy Saat Meresmikan IPA Sungai Kapih, Kenapa?

Penulis: Jeri Rahmadani
Kamis, 04 November 2021 | 969 views
Wali Kota Andi Harun Mengaku Enggak Happy Saat Meresmikan IPA Sungai Kapih, Kenapa?
Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat meresmikan IPA Sungai Kapih. (Jeri Rahmadani/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co - Peresmian Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang seharusnya diselenggarakan secara gembira dan bahagia terkait pelayanan air bersih kepada masyarakat, tak berarti di Samarinda.

Hal tersebut ditunjukan oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun, saat menyampaikan sambutannya degan nada tinggi di peresmian IPA Sungai Kapih, Kamis, 4 November 2021.

Pasalnya, kegiatan peresmian IPA Sungai Kapih yang menginformasikan akan mendistribusikan air 200 liter per detik sejak diresmikan ini, ternyata baru mampu mendistribusikan 50 liter air per detik lantaran sambungan pipa belum terkoneksi seluruhnya.

"Masih meleset dari janji sebelumnya 200 liter per detik. Ini catatan ke sekian kalinya. Kita jangan pernah ingkar janji, kalau tidak sanggup ya tidak sanggup. Saya belum happy dari peresmian ini," kata Andi Harun mengingatkan Direksi dan Dewan Pengawas (Dewas) Perumdam Tirta Kencana Samarinda.

Andi Harun membeberkan, sebelumnya proyek IPA Sungai Kapih dilaporkan kepadanya bakal rampung dan bisa beroperasi November 2021 ini dengan mengalirkan air 200 liter per detik banyaknya.

Hal yang semakin membuat orang nomor satu di Samarinda itu geram lantaran proyek IPA Sungai Kapih juga membuatnya menyetujui pembatalan investasi perusahaan swasta asal Korea Selatan dalam proyek tersebut.

"Saya dijanjikan akhir September 2021 bisa beroperasi 200 liter per detik. Kalau saya tahu hanya 50 liter per detik, saya tidak menyetujui pembatalan investasi itu," lanjut Andi Harun masih dalam sambutan.

Meski demikian, Andi Harun menambahkan bahwa dirinya mengapresiasi kerja-kerja Perumdam Tirta Kencana Samarinda. Hanya saja, catatan-catatan yang diberikan kepada perusahaan daerah itu agar menjadi acuan untuk bekerja tidak bertele-tele dan bersikap profesional.

Andi Harun pun mengajak Perumdam Tirta Kencana Samarinda aktif melihat informasi di media sosial. Pasalnya, hampir setiap hari selalu ada keluhan air keruh hingga macet oleh masyarakat kepada PDAM atau yang kini bernama Perumdam Tirta Kencana Samarinda.

"Sampai-sampai warga itu tidak tahu kalau wali kota nya juga ikut merasakan air keruh. Saya 4 hari lalu beli air juga," imbuhnya.

Terpisah, Direktur Teknik Perumdam Tirta Kencana Samarinda, Ali Rachman menyatakan bahwa produksi air IPA Sungai Kapih sudah mencapai 200 liter per detik. Kendati, pihaknya memang baru dapat mendistribusikan air sebanyak 50 liter per detik lantaran sambungan pipa dari IPA Sungai Kapih ke rumah-rumah warga belum rampung dikerjakan.

Ali menyebutkan, bahwa pengerjaan pipa-pipa tersebut akan dimulai dalam waktu dekat dan ditargetkan rampung pada pertengahan November 2021 ke depan.

"Kemungkinan pertengahan November 2021 ini akan selesai," katanya.

Ali menyatakan, pendistribusian air hingga 200 liter per detik akan dilakukan secara bertahap. Dimulai dari 150, 160, 170 hingga 200 liter per detik begitu pipa selesai tersambung.

"Kalau langsung 200 liter per detik kekhawatirannya pipa-pipa yang lama akan pecah, karena pipa hanya 6 inch. Atau keran pelanggan bisa-bisa pada copot, dan masalah lainnya bisa-bisa bayarannya mahal. Makanya, saya mengalirkan air secara bertahap," tutur Ali.

Sementara itu, kabar gembira dikatakan Ali, bahwa setelah beropersinya IPA Sungai Kapih ini pelayanan air bersih kepada masyarakat dapat teratasi perlahan. Sebab, sudah bertahun-tahun masyarakat sekitaran wilayah tersebut mengeluhkan pelayanan air bersih.

"Cakupan sudah ada di sekitaran Sungai Kapih, Sungai Dama, Sambutan, hingga di daerah Sejati. Sisanya digiringi sampai ke Pelita IV. Insyaallah tidak ada masalah. Sampai pelita IV bakal terkoneksi dengan IPA Markoman. Masalah air di Sambutan air ini pelan-pelan bisa teratasi," tutupnya. (*)

Editor: Yusuf