RSUD AM Parikesit Menjadi Representasi RSUD Terbaik dalam Penanganan Covid-19, Ini Kata Martina Yulianti
Penulis: Naldi Ghifari
Rabu, 04 Agustus 2021 | 1.132 views
Tenggarong, Presisi.co – RSUD Aji Muhammad Parikesit yang sementara ini dipimpin Kepala Dinas Kesehatan Kukar Martina Yulianti dinilai sebagai representasi RSUD terbaik dalam penanganan Covid-19 oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Hal tersebut terungkap saat Martina menjadi narasumber utama dalam webinar dengan tema Kenal dan Cegah Varian Baru Virus Covid-19 yang disiarkan langsung di kanal YouTube FMB9ID_IKP, Rabu 4 Agustus 2021. Dalam webinar itu, dia meyakini Covid-19 varian Delta sudah masuk ke Kukar. "Kukar masuk sebagai daerah dengan kasus Covid-19 yang tinggi," bebernya.
Martina menyebut, dari sampel yang sudah dikirimkankan ke Kemenkes, belum ada diumumkan secara resmi adanya varian Delta di Kukar. Namun dari data yang Martina lihat langsung di lapangan dengan tingginya penyebaran kasus baru Covid-19 di Kukar, dia meyakini varian Delta sudah masuk ke Kukar.
Dijelaskannya, RSUD Aji Muhammad Parikesit sudah menjadi rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. Pada awalnya, rumah sakit tersebut bukan khusus untuk menangani Covid-19, namun sebelumnya menjadi rumah sakit rujukan regional Kalimantan Timur. "Dengan ini bisa dikatakan tidak seimbangnya sumberdaya yang ada dengan kebutuhan rumah sakit itu sendiri sama seperti rumah sakit lainnya," jelasnya.
Saat ini Martina bersama Pemkab Kukar terus berupaya menjinakkan Covid-19 di Kukar dengan meningkatkan fasilitas seperti tempat tidur, alat medis, dan obat-obatan. "Varian Delta ini sangat mudah menular dan meningkatkan jumlah pasien dengan waktu yang bersamaan," kata Martina.
RSUD Aji Muhammad Parikesit sudah melakukan berbagai upaya sesuai dengan amanat pemerintah pusat supaya tidak mengalami kolaps. Makanya, Martina fokus mengoptimalkan testing, tracing, treatment (3T). Rumah sakit tidak menangani sendiri. Jadi harus bersama pemkab menangani dari sektor hulu, supaya beban rumah sakit yang berada di sektor hilir bisa ditekan.
Vaksinasi pun sudah digencarkan. Saat ini pencapaiannya sudah di angka 16 persen. Untuk sasaran lansia masih cukup rendah padahal menurut Martina mereka sangat rentan.
Menurutnya, vaksinasi bisa dioptimalkan hingga 4 ribu dosis per hari. Namun sekarang masih terkendala kelangkaan vaksin dan pengirimannya sangat lambat mencapai tujuh hari. "Supaya bisa lepas dari pandemi, semua pihak mesti berperan dengan porsi masing-masing. Patuhi protokol kesehatan dan anjuran pemerintah," pungkasnya. (*)