search

Daerah

isran noor Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka di Kaltim Perkembangan Covid-19 di Kaltim

Jika Ngotot Gelar Belajar Tatap Muka, Isran Noor: Saya Tidak Ikut Tanggung Jawab

Penulis: Nur Rizna Feramerina
Rabu, 30 Juni 2021 | 1.860 views
Jika Ngotot Gelar Belajar Tatap Muka, Isran Noor: Saya Tidak Ikut Tanggung Jawab
Gubernur Kaltim Isran Noor. (Suara.com)

Balikpapan, Presisi.co - Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor benar-benar tidak sepakat mengenai rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menggelar sekolah tatap muka.

Terlebih ketika kasus Covid-19 pada anak di Kaltim belakangan ini menjadi ramai diberitakan. "Tidak bisa, jangan," tegas Isran, Selasa 29 Juni 2021.

Namun ia tetap memberikan kewenangan terhadap kepala daerah di masing-masing kabupaten/kota di Kaltim untuk membuat keputusan jika hendak menggelar pembelajaran tatap muka. "Walau di zona hijau, kalau saya pribadi tidak setuju. Silakan saja. Tapi saya tidak ikut tanggung jawab," ucapnya.

Larangannya ini berdasarkan kelengkapan fasilitas di tiap sekolah di Benua Etam. Menurutnya, masih banyak sekolah yang fasilitasnya belum memadai dan tidak memenuhi enam daftar centang yang dikeluarkan berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri.

Di sisi lain, meski sekolah menerapkan pembatasan siswa yang masuk, menurutnya pihak sekolah tetap mengalami kesulitan mengontrol anak-anak. "Walau hanya 25 persen yang masuk, tetap akan sulit," ujarnya.

Berdasarkan data yang diperoleh Presisi.co dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kaltim, selama Juni 2021, angka kasus Covid-19 pada anak meningkat drastis. Sebagian besar anak-anak tertular dari keluarga sendiri.

Dalam kurun waktu 14-20 Juni 2021, terdapat 71 kasus anak, sementara pada 21-27 Juni 2021, terdapat 307 kasus anak. "Meningkat empat kali lipat," ujar Sekretaris IDAI Kaltim, Hittoh Fattory.

Hittoh juga menyebut saat ini IDAI pusat tidak merekomendasikan sekolah tatap muka. Sebab situasi dan penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia dinilai belum terkendali. "Pastinya akan ada rekomendasi lagi. Sambil melihat perkembangan kasus," tutupnya. (*)
Editor: Rizki