Rasakan Sensasi Melihat Beruang Madu dari Dekat dengan Tiket Masuk Bayar Seikhlasnya, Hanya di KWPLH Balikpapan!
Penulis: Nur Rizna Feramerina
Jumat, 18 Juni 2021 | 1.378 views
Balikpapan, Presisi.co - Wisata di Balikpapan tidak melulu tentang pantai. Di Jalan Soekarno Hatta Km 23, terdapat sebuah tempat wisata buatan dengan nuansa alam terbuka. Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) namanya. Selain berlibur, wisatawan juga bisa mendapatkan banyak ilmu baru di sana.
Selama masa pandemi, KWPLH mengalami penurunan pengunjung hingga 71 persen. Padahal, KWPLH mengandalkan donasi dari wisatawan yang berkunjung untuk keberlangsungan perawatan beruang madu di sana.
Untuk tiba KWPLH, butuh waktu sekitar 1 jam dari pusat Balikpapan menggunakan kendaraan pribadi. Dari jalan poros Balikpapan-Samarinda, dibutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk sampai di depan pintu masuk KWPLH. Namun sayang, jalanan di sana sedikit rusak sehingga pengendara motor perlu lebih hati-hati agar tidak tergelincir, apalagi ketika hujan.
Ketika sampai di pintu masuk, pengunjung akan disambut patung raksasa beruang madu. Lahan parkir di sana sangat luas. Pengunjung yang menggunakan bus, tidak perlu khawatir tidak mendapatkan tempat parkir.
Di KWPLH terdapat sebuah rumah lamin khas Kalimantan. Tempat ini sering dijadikan wadah gathering atau study tour siswa. Namun saat ini, tidak bisa dilakukan karena pandemi.
Sebelumnya, pada 1997 hingga 2005 tempat wisata ini bernama Agrowisata. Pada 2005 silam bersalin nama menjadi KWPLH. Di sana, pengunjung bisa menemukan enam beruang madu yang dirawat di dalam sebuah enklosur seluas 1,3 hektare.
Tidak perlu khawatir diserang beruang madu. Luas area 1,3 hektare ini dikelilingi pagar listrik menggunakan tenaga surya. "Sifat listrik ini hanya untuk mengejutkan supaya beruang madu tidak memanjat. Karena beruang madu itu pemanjat ulung," kata Mulyana, supervisor Pendidikan Lingkungan Hidup KWPLH.
Untuk melihat beruang madu, pengunjung bisa mengunjungi enklosur di bagian kiri KWPLH. Dengan menaiki jembatan, waktu yang tepat agar beruang madu bisa dilihat adalah pukul 09.00 Wita dan pukul 15.00 Wita ketika diberi makan petugas.
Namun perlu diingat, pengunjung dilarang berisik ketika berada di jembatan untuk melihat beruang madu. Sebab beruang madu memiliki sifat yang sensitif dan pemalu. Jadi, bisa saja beruang madu pergi dan pengunjung gagal melihat spesies beruang terkecil di dunia ini.
Tidak hanya beruang madu, di sana pengunjung bisa menemukan rumah kucing dan anjing yang turut dipelihara KWPLH. Uniknya, kucing dan anjing ini bisa diadopsi dan dibawa pulang.
Fasilitas lain yang ditawarkan adalah labirin yang berisi informasi dan pengetahuan mengenai beruang madu dan KWPLH.
Yang menarik, KWPLH tidak mematok harga tiket masuk. Pengunjung hanya perlu membayar sukarela ketika berkunjung ke sini. Donasi sukarela ini untuk perawatan beruang madu. Dalam setahun perlu biaya sekitar Rp 60 juta untuk perawatan satu beruang madu. (*) Editor: Rizki