Mengintip Kiprah Andi Harun-Rusmadi Mengubah Samarinda lewat Program 100 Hari Kerja
Penulis: Jeri Rahmadani
Jumat, 28 Mei 2021 | 978 views
Samarinda, Presisi.co – Wali Kota Samarinda Andi Harun dan wakilnya Rusmadi tengah gencar menjalankan lima program penataan Samarinda. Yakni, penanganan pandemi beserta dampaknya, menata ulang tempat pembuangan sampah (TPS) di jalan protokol, menertibkan parkir liar dan PKL, penanganan awal banjir, dan anggaran Probebaya Rp 300 juta per RT per tahun.
Andi Harun menyatakan, dari kelima program tersebut, progres semuanya di atas 76 persen. Meski demikian, ia tak merinci program mana yang tingkat keberhasilannya paling tinggi. "Kami punya parameter," ungkap Andi Harun kepada awak media, Kamis 28 Mei 2021.
Ia banyak menyoroti persoalan parkir dan penanganan awal banjir yang dikerjakan tanpa anggaran. Bahwa persoalan Samarinda tidak hanya dituntaskan pemkot, melainkan perlu partisipasi masyarakat.
Menata Kota dengan Sisa Anggaran Wali Kota Sebelumnya
Andi Harun tak menampik untuk mengentaskan persoalan Samarinda dengan sisa anggaran wali kota sebelumnya memang menjadi kendala. Namun ia menegaskan hal tersebut menjadi tantangan tersendiri.
Ia membuat pola-pola sederhana supaya kendala tersebut tidak menjadi penghalang. "Misalnya, pengendalian awal banjir dengan menggerakkan gotong royong masyarakat," sebut Andi Harun.
Ia meyakini, durasi genangan air sudah berkurang dari sebelumnya. "Yang biasanya satu jam, kini hanya 20 menit," ucapnya.
Sebagai contoh, banjir di Jalan DI Pandjaitan, Sungai Pinang. Dana Pemkot Samarinda untuk pembebasan lahan di sana sudah ada. Tapi belum dilaksanakan karena suatu hal dan komunikasi terus berjalan. Sementara lahan yang tidak perlu dibebaskan sudah dikeruk. "Kalau menunggu semua lahan dibebaskan, masalah tidak cepat selesai. Artinya kami bisa melihat peluang tanpa berkeluh kesah soal APBD," tutur Andi Harun.
Saefuddin Zuhri Optimistis
Anggota Komisi III DPRD Kaltim dapil Samarinda, Saefuddin Zuhri meyakini titik banjir di Samarinda bakal berkurang. Program 100 hari kerja yang dimulai sejak 26 Februari 2021 hingga 4 Juni 2021 mendatang itu menurutnya cukup efektif. Salah satunya dengan menormalisasi Sungai Karang Mumus (SKM). Kemudian ada pemasangan jala di empat titik jembatan jalur SKM untuk menangkap sampah rumah tangga. Jala itu ada di jembatan Gang Nibung, Jembatan Baru, Jembatan Sungai Dama, dan Jembatan I.
Menurutnya Andi Harun-Rusmadi yang rajin belusukan menjadi langkah yang relevan di masa sekarang. "Ini yang diharapkan. Pendekatan ke masyarakat bawah," beber politikus NasDem itu.
Ia menyebut, ada satu titik yang penting. Yakni di Jalan DI Pandjaitan dan Jalan PM Noor. Di sana masih ada pembangunan yang belum rampung. "Kalau sudah selesai, genangan air bakal cepat surut. Sebab airnya cepat mengalir ke sungai," lanjutnya.
Pembangunan itu sudah dianggarkan. Saefuddin berharap, organisasi perangkat daerah (OPD) teknis bisa mengeksekusi dengan cepat. (*)