Kerusakan Lingkungan Menjadi Penyebab Utama Banjir di Kutai Timur
Penulis: Jeri Rahmadani
Rabu, 26 Mei 2021 | 1.115 views
Samarinda, Presisi.co – Banjir yang kembali melanda beberapa wilayah di daerah Kabupaten Kutai Timur disinyalir disebabkan aktivitas pertambangan dan perkebunan yang membabat hutan-hutan yang ada.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Kaltim Agiel Suwarno yang berasal dari daerah pemilihan VI Bontang-Kutim-Berau angkat suara.
Ia mengatakan, kerusakan lingkungan merupakan faktor utama penyebab banjir di Kutim. Terutama di wilayah Muara Wahau, Batu Ampar, Muara Bengkal, Muara Ancalong, Telen, dan Kongbeng. "Eksploitasi secara berlebihan akhirnya mengakibatkan daerah yang dulunya hutan sebagai sumber resapan air sekarang tidak ada lagi," ungkap Agiel, Senin 24 Mei 2021.
Dikatakannya, karena saat ini bencana banjir sudah terjadi, dengan demikian Pemkab Kutim dan Pemprov Kaltim harus bahu-membahu membantu masyarakat yang terdampak banjir. "Akses masyarakat untuk melalui jalan sudah tidak bisa karena dari informasi ketinggian air berkisar 3 meter hingga 5 meter," sebutnya.
Agiel mengingatkan, agar ke depan ada tindakan tegas dari pemerintah daerah maupun kabupaten untuk melakukan upaya-upaya pencegahan banjir agar tidak merugikan masyarakat. "Daerah yang menjadi korban bencana ini bisa diatur. Seperti daerah yang gundul dilakukan penghijauan. Ini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah," pungkas Agiel. (*)