Adece Dukung Reinkarnasi Citra Niaga, Siap Berbagi Ide dengan Pemkot Samarinda
Penulis: Jeri Rahmadani
Jumat, 07 Mei 2021 | 718 views
Pemilik Kopi Sajen Citra Niaga, Adi Chandra. (Jeri Rahmadani/Presisi.co)
Samarinda, Presisi.co – Wacana lawas Pemkot Samarinda mereinkarnasi wajah Citra Niaga direspons positif Adi Chandra, pemilik kedai Kopi Sajen. Pusat perbelanjaan yang eksis pada 1990-an ini oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun akan dijadikan destinasi yang menerapkan smart city.
Adi Chandra mengaku senang jika reinkarnasi Citra Niaga tersebut benar-benar terjadi. Ia dan pengusaha lainnya di sana pasti berpartisipasi untuk berbagi ide. "Dulu Citra Niaga menjadi tempat esek-esek, narkoba, dan sarang penjahat. Kini semua sudah berubah. Sudah waktunya pemkot menjadikan Citra Niaga menjadi tempat yang lebih layak ditongkrongi," ucap mentor Kaltim Post Journalist (KPJ) Hunt 15 angkatan 2014 itu.
Mengenai kebijakan pembatasan sosial oleh Pemkot Samarinda terhadap pengusaha di Citra Niaga, lelaki yang akrab disapa Adece itu menyebut lumrah terjadi. “Sudah jelas di Citra Niaga ramai. Walaupun di titik lain juga ramai. Kami menganggap ini bagian dari risiko bisnis," ucap mantan fotografer Kaltim Post itu.
Dari beberapa jenis surat edaran yang keluar, Chandra tetap mengikuti kebijakan tersebut. Pengusaha-pengusaha di Citra Niaga lebih memutar otak dengan berjualan sistem delivery tatkala dibatasi Pemkot Samarinda.
Meskipun omsetnya jauh menurun hingga 60 persen, ia bersabar dan meyakini akan datang titik terang. Termasuk dengan upaya pemkot mereinkarnasi Citra Niaga.
Sebelum pandemi, ia berhasil menghimpun 75 tenant di Citra Niaga. Mulai dari bisnis kopi, burger, dan jajanan kekinian lainnya. “Sebagian dari mereka berbisnis di sini karena telah di-PHK karena pandemi," terang lelaki yang pernah berkarier di Samarinda TV itu.
Sekarang, dari 75 tenant itu, sudah berkurang 20 lebih tenant. Mereka kecewa dengan pemkot karena merasa tidak didukung. "Akhirnya mereka memilih bisnis di luar supaya tidak diganggu. Sebab Citra Niaga menjadi sorotan utama waktu itu," beber salah satu pendiri KaltimKece itu. (*)