Vaksinasi Covid-19 di Rutan Samarinda, Mulai dari Upaya Herd Immunity Hingga Kejadian Petugas Takut Jarum Suntik
Penulis: Jeri Rahmadani
Jumat, 16 April 2021 | 558 views
Samarinda, Presisi.co – Puluhan petugas Rumah Tahanan atau Rutan Kelas IIA Samarinda disuntik vaksin Covid-19 tahap pertama pada Kamis 15 April 2021.
Vaksinasi digencarkan di UPT Pemasyarakatan untuk dapat menciptakan herd immunity para petugas. Pasalnya, petugas Pemasyarakatan juga merupakan elemen penting yang berhadapan langsung dengan ribuan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) setiap harinya.
Sebelumnya, Rutan Kelas IIA Samarinda sudah melakukan vaksin tahap satu dan tahap dua bagi tenaga kesehatan rutan serta warga binaan lansia.
Pelaksanaan vaksinasi ini bekerja sama dengan Pusat Kesehatan Masyarakat Bengkuring di bawah kepemimpinan dokter Tiori Karo Karo. Sejumlah 73 orang petugas pemasyarakatan menerima vaksin corona buatan sinovac, 3 di antaranya tidak bisa menerima karena alasan kesehatan.
“luar biasa antusias para petugas kami menerima vaksin hari ini, terbukti hampir seluruh petugas hadir, bahkan yang piket malam pun rela menunggu hingga pagi untuk menerima vaksin,” ucap Kepala Rutan Alanta Imanuel Ketaren.
Alanta mersaya sangat bersyukur, Puskesmas Bengkuring terlibat dalam menyuntikkan vaksin bagi para petugas di rutan. Ia juga menyampaikan akan segera menjadwalkan vaksin bagi para warga binaan.
Upaya vaksinasi juga tidak menghentikan pihak rutan menyerukan untuk mematuhi protokol kesehatan. Seperti yang di sampaikan dokter poliklinik rutan samarinda Rita Rosadi saat pelaksanaan vaksin berlangsung.
“Vaksinasi ini merupakan upaya dari pencegahaan dan pemutus rantai penularan Covid-19. Minimal kita sudah mendapatkan kekebalan terhadap virus covid, walaupun demikian kita harus tetap menjalani 4M sebagai protokol kesehatan. Karena setelah di vaksin tidak serta merta antibodi langsung terbentuk.” Jelas Rita Rosadi.
Ada kejadian lucu saat vaksinasi berlangsung. Pegawai Rutan Kelas IIA Samarinda bernama Ali Pamungkas, (24) terus disoraki rekan sejawatnya. Pria yang dikenal ramah ini jadi tertawaan saat ketahuan phobia jarum suntik.
Sejak pemeriksaan tekanan darah, screening, hingga jelang penyuntikan vaksin, suasana riuh. Ali terus disoraki rekan-rekannya.
Saat proses penyuntikan vaksin, Ali dipegangi tiga temannya. Saat jarum suntik mendekat, berkali-kali dia bangkit dari duduknya dan mencoba kabur, tapi dihadang. Dia kemudian diminta untuk tutup mata agar tidak melihat jarum suntik dan terus dipeluk temannya agar tetap duduk di kursi.
“iya saya sejak kecil memang takut kalau urusan suntik menyuntik begini mas,” ujar Ali.