search

Daerah

Taman SamarendahMuseum SamarindaSMP 1 SamarindaSMA 1 Samarinda

Penyebab Museum Samarendah Selalu Sepi Meski Sudah Diresmikan

Penulis: Jeri Rahmadani
Selasa, 30 Maret 2021 | 3.050 views
Penyebab Museum Samarendah Selalu Sepi Meski Sudah Diresmikan
Museum Samarendah di Jalan Bhayangkara, Samarinda. (Jeri Rahmadani/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co – Gedung SMP 1 dan SMA 1 Samarinda yang berdiri sejak 1953 terpaksa diruntuhkan pada medio 2014 lalu. Yang kemudian disulap menjadi Taman Samarendah dan Museum Samarinda. Menelan fulus Rp 12 miliar, museum pertama Kota Tepian itu sejak diresmikan pada 2020 lalu selalu tampak sepi. Bahkan lebih sering terlihat pagarnya digembok ketimbang warga yang berbondong-bondong mencuci mata dengan koleksi-koleksi yang dipamerkan di dalam sana. Mengapa demikian?  

Harry (52), warga yang kebetulan bersantai di Taman Samarendah, awalnya mengira bangunan dengan atap runcing itu sebuah toko. Namun, dirinya kaget ketika tahu itu adalah museum.

"Saya tidak perhatikan kalau lewat. Tak pernah masuk juga," ungkapnya.

Harry merupakan warga pendatang dari Jawa Barat. Dirinya sudah dua bulan tinggal di Sungai Dama, Samarinda Ilir. "Saya penasaran juga dengan isi museum itu," tuturnya.

Baca juga: Amankan Aset dan Tunggakan Pajak, Andi Harun Minta Bantuan Kejati Kaltim

Harry menyebut pengelola museum perlu membuat masyarakat tertarik masuk ke dalam. "Apa yang bisa menjadi magnet untuk orang masuk ke dalam? Harusnya pengelola memikirkan itu," urainya.

Staf Kepala Seksi Sejarah dan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan Samarinda, M Darwin Hamid menjelaskan, museum ini sudah resmi dibuka saat Syaharie Jaang masih menjabat wali kota.

"Namun baru buka beberapa hari langsung ditutup karena ada pandemi," ungkapnya saat disambangi Presisi.co, Selasa 30 Maret 2021.

Darwin menerangkan, museum saat ini dibuka untuk umum mulai pukul 09.00-12.00 Wita, namun masih bersifat sementara.

Baca juga: Survei Kemenhub, 27 Juta Orang Diprediksi Tetap Mudik Meski Dilarang Pemerintah

Ia menegaskan, museum boleh dimasuki siapa saja termasuk masyarakat. Dengan biaya cuma-cuma alias gratis. "Hanya perlu mengisi buku tamu dan taat protokol kesehatan," terangnya.

"Banyak masyarakat yang datang. Sampai hari ini masih ada yang masuk. Tapi satu orang saja," menurut Darwin.

Dibeberkannya, koleksi di dalam museum di antaranya foto sejarah, buku, dan yupa duplikasi. "Yang paling banyak foto. Namanya museum baru buka, kami masih belajar dari museum-museum bagus daerah lain," paparnya.

Kepala Dinas Kebudayaan Samarinda Adriyani menyatakan, semenjak dibuka hanya ada 400 orang yang berkunjung. "Anak sekolah yang mau menambah ilmu bisa ke sini," katanya.

Salah satu konten di dalam museum berupa replika Gedung SMP 1 dan SMA 1 Samarinda disebutnya telah rampung.

Dirinya berharap, Museum Samarendah nanti dapat menggandeng UMKM. "Selain berisikan sejarah, juga bisa memamerkan barang-barang khas lokal. Supaya ada pendapatan yang masuk juga," jelasnya. (*)

Editor: Rizki