Penulis: Cika
Sangatta, Presisi.co - Komitmen PT Kaltim Prima Coal (KPC) untuk meningkatkan kemandirian desa di lingkungan sekitar perusahaan, terus ditingkatkan. Pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Rantau Pulung, Selasa (9/3/2021), KPC menyerahkan bantuan kepada sejumlah desa di Kecamatan Rantau Pulung.
Bantuan yang diserahkan berupa peralatan pendukung, reservoir, meteran dan box meteran air bersih Sistem Penyediaan Air Minum Desa (SPAMDES), di Desa Tepian Makmur dan Desa Manunggal Jaya. Selain itu, berupa 10 unit peralatan olahraga tenis meja dan sembilan unit jarring bola volley.
Serah terima dilakukan langsung oleh General Manager External Affairs and Sustainable Development (ESD) Wawan Setiawan, kepada Camat Rantau Pulung Mulyono S, STP, M.Si. Acara ini turut disaksikan oleh Bupati Kutai Timur Drs H Ardiansyah Sulaiman M.Si, Wakil Bupati Kutai Timur Dr H Kasmidi Bulang ST MM, Ketua DPRD Kutai Timur Joni S.Sos dan anggota FKPD lainnya.
Camat Rantau Pulung Mulyono S, STP, M.Si dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada KPC, yang terus mendukung program pemerintah di wilayahnya. Selain bantuan sarana olahraga dan PAMSIMAS, Mulyono juga menyebutkan sejumlah programnya yang dibantu KPC, antara lain program Jamban Sehat. Pada 2018 lalu, KPC membangun 110 Jamban Sehat di wilayah Rantau Pulung dan program ini telah mengantarkan sang camat menjadi Camat Teladan Tingkat Provinsi Kaltim.
GM ESD Wawan Setiawan usai penyerahan bantuan mengatakan, kontribusi KPC di wilayah Rantau Pulung, tidak lain dalam rangka meningkatkan kemandirian desa di wilayah tersebut. “Kotribusi kami (KPC, red) dalam rangka meningkatkan kualitas desa menjadi desa mandiri. Salah satu syarat desa mandiri adanya sarana olahraga, air bersih dan sanitasi yang baik,” kata Wawan.
Program Desa Mandiri merupakan program Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. Program ini mendapat dukungan KPC dan masuk menjadi salah satu program unggulan dari tujuh program unggulan corporate social responsibility (CSR) KPC. Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2008 lalu dan mampu meningkatkan jumlah desa mandiri dari empat desa pada tahun 2014 menjadi 11 desa pada tahun 2018.(*)
Editor : Oktavianus
