Penulis: Topan
Sabtu, 29 Agustus 2020 | 1.018 views
Samarinda, Presisi.co - Perasaan gembira terpancar dari raut wajah Andi Harun dan Rusmadi Wongso yang merupakan Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Walikota dan wakil Walikota Samarinda, pada (09/12/2020) mendatang. Pasalnya, Bapaslon tersebut telah resmi menerima Surat dukungan dari partai Nasdem pada Jumat (28/08/2020) malam, yang dilakukan di salah satu hotel berbintang di jalan Mulawarman Samarinda.
Kegembiraan tersebut, diungkapkan oleh Andi Harun kepada awak media, usai mengantongi SK dukungan dari partai Nasdem. “Kami sangat bersyukur, ini sesuai dengan harapan kami setelah melakukan komunikasi politik sebelumnya, Alhamdulillah malam ini kami menerima B1 KWKnya sebagai syarat mendaftar.” Ujar Andi Harun usai kegiatan.
Lanjut, Ketua Gerinda Kaltim itu, juga mengucapkan rasa terima kasih pada keluarga besar partai Nasdem, terlebih pada ketua umum partai Nasdem yang diwakilkan oleh Haerul Amri serta Ketua DPW Nasdem Kaltim, Isran Noor.
“Kami sangat berterima kasih pada keluarga besar partai Nasdem, lebih-lebih pada SK ini yang diserahkan langsung oleh Pimpinan partai Nasdem, seperti yang kami harapkan,” imbuhnya.
Sementara itu, Haerul Amri yang hadir mewakili pimpinan partai Nasdem Surya Paloh di Pilkada serentak tahun ini, Nasdem Kaltim menargetkan menang di 9 Kabupaten kota se Kalimantan Timur.
“Malam ini, kami menyerahkan 9 SK pada sembilan Bapaslon di se Kaltim. Untuk targentan sendiri kami (Nasdem) tidak muluk-muluk ya, dari sembilan kabupaten kota yang sudah kami serahkan. Kami menargetkan menang di di sembilan kabupaten kota saja.” Ujar Haerul kepada awak media usai menyerahkan Surat dukungan.
Lebih jauh, Haerul menegaskan. Bapaslon Usungan partai Nasdem harus berpegang teguh pada idelogi bangsa serta mengedepankan nilai-nilai Panca sila dan tidak menggunakan politik identitas yang dapat memecah belah bangsa.
“mulai masuk masa kampanye nanti, lakukan dengan cara-cara yang elegan, tidak melanggar undang-undang dan harus menjaga nilai-nilai Panca sila, yaitu hindari politik identitas karena menjaga panca sila lebih penting daripada politik. Karena belakangan ini masih ada sebagian orang yang mempolitisasi isu pilkada ini seolah-oleh jadi kepentingan agama, dan itu sangat membahayakan. Oleh sebab itu, kita harus bisa bedakan mana wilayah agama, mana wilayah politik dan mana wilayah kenegaraan.” Pungkasnya