Jokowi : Jangan Biarkan Mereka Mati Baru Kita Bantu
Penulis: Redaksi Presisi
Minggu, 28 Juni 2020 | 1.140 views
Presisi.co – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur para menteri di kabinetnya yang dinilai lamban dalam menyalurkan dana penanganan Covid-19 yang ada di masing-masing kementerian.
Jokowi menyebut, di masa pandemi yang menyerang Indonesia selama lebih dari tiga bulan ini. Indonesia dihadapkan suasana yang krisis. Terlebih, pertumbuhan ekonomi dunia ke depannya diperkirakan akan terkontraksi menjadi minus yang turut berdampak terhadap kondisi ekonomi Indonesia.
“Karena itulah, saya mendorong para menteri kabinet, pimpinan lembaga, untuk memiliki perasaan yang sama: perasaan bahwa suasana sedang krisis. Dalam suasana seperti ini, segala tindakan, keputusan, juga kebijakan harus luar biasa. Kerja harus ekstra luar biasa,” sebut Jokowi saat memimpin rapat paripurna kabinet beberapa waktu lalu.
Lanjut dicontohkan Jokowi, dana penanganan dibidang kesehatan yang di anggarkan sebesar Rp 75 triliun, disebutnya baru keluar 1,53 persen. Akibatnya, anggaran yang semestinya digunakan untuk penanganan pandemi ini terhambat baik untuk pembayaran tunjangan dokter dan tenaga medis.
“Segera itu dikeluarkan, digunakan untuk program-program yang tepat sasaran,” tegasnya.
Tak hanya itu, Jokowi juga turut menyoroti lambannya penyaluran bantuan sosial (bansos) yang menurutnya harus segera ditindak lanjuti dengan aksi di lapangan. Pernyataan tersebut, ia tekankan sebagai bentuk pertanggunjawaban pemerintah atas nasib lebih dari 267 juta penduduk Indonesia yang mengalami nasib yang sama selama pandemi global ini tak kunjung berakhir.
Pun begitu di bidang ekonomi. Dihadapan Menteri Keuangan Sri Mulyani, orang nomor satu di Indonesia ini meminta menterinya tersebut untuk segera menyalurkan dana stimulus ekonomi agar segera di salurkan hingga ke usaha kecil.
“Mereka nunggu semua. Jangan biarkan mereka mati dulu baru kita bantu, gak ada artinya,” lugasnya.