Tak Hanya UKT, KAMMI Unmul Turut Soroti Masa Depan Pendidikan Generasi New Normal
Penulis: Siaran Pers
Minggu, 28 Juni 2020 | 698 views
Samarinda, Presisi.co - Departemen Kebijakan Publik KAMMI UNMUL mengadakan Diskusi Intensif dengan tajuk “Masa Depan Pendidikan Generasi New Normal”, Sabtu (27/6/2020).
Diskusi tersebut berlangsung dengan menghadirkan sejumlah narasumber mulai Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ir. Hetifah S, MPP Wakil Ketua Komisi X DPR RI dan Staff Khusus Plt Ketua LP2M Universitas Mulawarman (Unmul) Anton Rahmadi, S.TP., M. Sc., Ph.D.
Diskusi yang digelar secara virtual ini dipandu langsung oleh Ketua KAMMI Unmul Aulia Furqon. Lewat kesempatan tersebut, KAMMI Unmul menyampaikan kondisi umum penyelenggaraan pendidikan dan sejumlah kebijakan yang dilahirkan oleh DPR RI ditengah masa pandemi Covid-19.
"Inilah yang menjadi keresahan bersama dan harus dituntaskan dengan jelas oleh pemegang kebijakan," kata Furqon sapaan karibnya.
Menyikapi keresahan KAMMI Unmul, Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Timur Hetifah menyebut di masa pandemi ini, cara pandang saat ini harus berbeda dari sebelumnya. Itu disebutnya, agar masyarakat khususnya para mahasiswa bisa bertahan dan berkembang di masa pandemi global ini.
“Harusnya kita bisa berikan inovasi baru dalam menjalani hidup di fase new normal dengan gerakan yang massif," kata Hetifah.
Disamping itu, Hetifaf juga turut menyoroti turunnya skor PISA Indonesia di tahun 2018 untuk kategori Matematika, Membaca dan Sains. Hal ini menjadi tanda bahwa tingkat efektivitas Pendidikan Indonesia masih rendah.
Hetifah juga menyampaikan tentang dukungan DPR RI pada Kemendikbud berkaitan dengan kebijakan yang dikeluarkannya yaitu Permendikbud 25 tahun 2020.
Dalam hal masalah-masalah Pendidikan yang berbasis daring Ia mendorong untuk memaksimalkan potensi media sebagai sarana pembelajaran. Ia mendorong perguruan tinggi untuk lebih mengutamakan kesehatan peserta didiknya sebagai prioritas utama.
Disamping itu, Staff Khusus Plt Ketua LP2M Universitas Mulawarman Anton Rahmadi juga turut menyoroti kondisi Unmul yang tak terlepas dari dampak Covid-19. Disamping Unmul harus tetap menggelar proses pendidikan. Ia juga turut menjabarkan kampanye Merdeka Belajar yang selama ini digaungkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim, mulai dari bentuk dan model pelaksanaanya.
Anton menegaskan bahwa saat ini Unmul merupakan salah satu Universitas yang sudah memiliki persiapan untuk menjalankan konsep Pendidikan #MerdekaBelajar. Dalam kondisi pandemi mahasiswa harus mampu menganalisis masalah dengan tepat terkhusus tentang Permendikbud 25 tahun 2020.
“Kondisi Unmul sendiri grafiknya condong ke arah kiri untuk UKT” kata Anton.
Ia sampaikan bahwa saat ini Unmul sangat masif mendukung pelaksanaan daring salah satunya dengan memberikan kuota gratis. Beberapa masalah Pendidikan saat ini telah diatasi oleh unmul contohnya pelaksanaan KKN Online, tes TOEFL Online dan lainnya.
Kemudian Furqon menegaskan bahwa KAMMI UNMUL bergerak bersama mahasiswa untuk memperjuangkan keringanan UKT mahasiswa, mengawal pelaksanaan kebijakan tinjau ulang UKT dan mengecam tindakan Universitas jika sampai ada mahasiswa yang putus kuliah karena ketidakmampuan ekonomi serta mengajak kepada seluruh elemen mahasiswa memaksimalkan tingkat inovasi dan kreativitas di tengah masa New Normal. Statement tersebut sekaligus menutup agenda diskusi.