search

Daerah

Samarinda BanjirCerita WargaKorban Banjir

Cerita Warga Terdampak Banjir di Samarinda, Rela Bertahan di Rumah Meski Hanya Makan Mie Instan

Penulis: Topan
Kamis, 28 Mei 2020 | 793 views
Cerita Warga Terdampak Banjir di Samarinda, Rela Bertahan di Rumah Meski Hanya Makan Mie Instan
Banjir di Samarinda, sebagian warga memilih tetap bertahan meski banjir telah merendam rumahnya selama berhari-hari.

Samarinda, Presisi.co – Banjir yang merendam sejumlah kawasan di Kota Samarinda mulai berangsur surut. Namun, derita sebagian warga tak kunjung berakhir. Salah satunya, di kawasan Sempaja Timur dan Gunung Lingai, Kecamatan Samarinda Utara, Kamis (28/5/2020).

Pemandangan di kawasan padat penduduk itu, terpantau masih terendam banjir dengan ketinggian antara 30 hingga 70 Cm. Diakui warga setempat, debit air saat ini sudah menurun dibanding beberapa hari lalu karena lebih dari 1 meter.

Isnawati salah seorang warga saat ditemui dikediamannya mengaku cukup sabar menghadapi bencana yang terjadi saat umat muslim tengah merayakan Idul Fitri 1441 Hijriyah.

Bersama beberapa warga lainnya, Isnawati mengaku tetap bertahan meski dengan makanan seadanya. Beberapa papan dan meja ia manfaatkan untuk dijadikannya tempat tidur.

“Tetap bertahan di rumah. Untuk tidur, ada kayu dan meja ditumpuk begitu,” terangnya.

Ia memperkirakan, banjir yang turut terjadi ditengah pandemi Covid-19 ini baru benar-benar surut, setelah tiga hari kedepan.

Sementara itu, Marlina mengaku pasrah akan bencana banjir yang kembali merendam rumahnya.

“ya begini sudah, berendam (banjir) aja, enggak bisa beraktivitas,” ungkapnya.

Sedangkan, untuk makan sehari-hari Marlina terpaksa mengkonsumsi mie instan akibat tak bisa memasak lantaran dapurnya juga ikut terendam. Meski turut mendapat bantuan makanan dari relawan, namun itu diakuinya tak cukup untuk kebutuhan makan sehari-harinya.

“Ada juga dikasih (bantuan), tapi baru sekali ini dari orang. Sehari belum tentu cukup juga,” katanya lagi.

Disamping itu, tak sedikit warga yang mengaku khawatir adanya banjir susulan lantaran curah hujan selama dua hari terakhir ini cukup tinggi.

Editor : Oktavianus