search

Daerah

samarinda banjirNasi Goreng di SamarindaCerita Unik Saat BanjirFlyover Juanda

Samarinda Dikepung Banjir, Begini Curhat Para Pedagang

Penulis: Jeri Rahmadani
Jumat, 08 Januari 2021 | 720 views
Samarinda Dikepung Banjir, Begini Curhat Para Pedagang
Ahmad Supri, pedagang nasi goreng yang tetap berjualan meski banjir mengepung Samarinda.

Samarinda, Presisi.co – Hujan deras yang mengguyur Samarinda pada Kamis (7/1/2020) kemarin menyebabkan banjir, pohon tumbang dan longsor di sejumlah titik.

Hal tersebut membuat seluruh aktivtas publik terganggu. Kemacetan lalu lintas tak dapat dihindari. Banyak pengendara yang bertahan hingga berjam-jam lamanya dikarenakan akses jalan digenangi banjir. 

Meskipun begitu, beragam respon dikumandangkan oleh para penjual cepat saji. Seperti Ahmad Supri (38) misalnya, ia merasakan rugi sekaligus diuntungkan dengan terjadinya banjir ini.

Ia mengatakan bahwa hujan yang mengguyur Kota Samarinda membawa berkah baginya, karena dagangan nasi gorengnya ludes di bokul (dibeli) oleh pembeli.

"Alhamdulillah cepet habis mas, tutup lebih cepat dari biasanya. Biasa jam 12, sekarang jam 10 sudah kukutan (beres-beres)," ungkapnya pada Presisi.co saat di wawancarai.

Namun begitu, Ahmad mengeluhkan kendalanya dalam menyiapkan bahan-bahan masakan harus terhalang macet dan banjir dari rumah menuju tempat jualan di jalan Juanda gang 8, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu.

Ahmad juga mengakui bahwa ia terbiasa berjualan meski dalam kondisi banjir. Disamping sayang jika tidak berjualan, bahan-bahan masakannya tidak bagus jika harus untuk stok hari besok.

"Ya iya mas, gak ada alasan buat enggak jualan. Yang dirumah perlu dicukupi," sebutnya.

Sementara hal sebaliknya dialami oleh penjual martabak dan terang bulan, disekitaran Flyover wilayah Air Hitam. Hal itu disampaikan Setiawan selaku karyawan pemilik.

"Untuk ramenya, gak terlalu rame sih. Tapi kalau pembeli ada saja. Walaupun satu dua," terang Awan.

Awan juga menambahkan bahwa hal itu dipengaruhi oleh banjir yang menggenangi kiri kana jembatan layang.

"Ya faktor hujan mas, dampaknya banjir. Berpengaruh terhadap pedagang-pedagang kaki lima seperti kami," tutupnya singkat.

Editor : Oktavianus